Pontianak  (Antara Kalbar) - Bupati Kubu Raya Rusman Ali menyatakan pihaknya telah menyiagakan Satgas dan Posko antisipasi Pembakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) untuk mencegah meluasnya lahan yang terbakar di kabupaten itu.

"Kita telah membentuk beberapa posko untuk penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan di setiap kecamatan yang dianggap rawan Karhutla, dimana salah satunya berada di kantor Bupati Kubu Raya. Selain itu, kita juga sudah menyiapkan satgas Karhutla di setiap titik daerah yang rawan," kata Rusman Ali di Sungai Raya, Rabu.

Menurutnya, untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan di Kubu Raya, pihaknya terus mengintensifkan koordinasi bersama pihak kepolisian dan TNI dalam mengawasi lahan yang terbakar.

"Namun, kita bersyukur, beberapa hari terakhir, Kubu Raya mendapatkan hujan, sehingga ini bisa meminimalisir titik hotspot yang ada. Meski demikian, kita tetap mengimbau kepada masyarakat yang ada, khususnya para petani agar tidak membuka lahan dengan cara membakar, karena dampaknya jelas akan sangat luas," katanya.

Dirinya juga sudah mengingatkan kepada setiap perusahaan yang ada di kabupaten itu, agar tidak membakar lahan. Jika masih ada perusahaan yang membakar lahan, pihaknya tidak akan segan-segan untuk memberikan sanksi tegas.

"Beruntung, saat ini kita belum menemukan perusahaan yang membakar lahan. Namun, jika ada, kita jelas akan memberikan sanksi tegas," katanya.

Ditempat yang sama, Kepala BPBD Kubu Raya, Mochtar mengatakan, Pemkab Kubu Raya sangat peduli untuk mengantisipasi karhutla tersebut.

"Dalam hal ini, pak Bupati sangat konsisten dalam mengantisipasi Karhutla. Ini dibuktikan dengan sudah dikeluarkannya status siaga bencana dan dibentuknya Satgas dan Posko Karhutla sejak April lalu," kata Mochtar.

Terkait dengan penetapan status siaga Karhutla tersebut, pihaknya langsung bekerja dengan melakukan patroli siaga bersama TNI/Polri untuk mengantisipasi asap di Kubu Raya.

"Fokus kita mengamankan daerah sensitif seperti Bandara Supadio, dimana kita berusaha keras untuk mencegah Karhutla di sekitar kawasan KKOP. Karena kalau ini tidak kita amankan, jelas akan mengganggu aktivitas penerbangan," katanya.

(U.KR-RDO/T011)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017