Pontianak (Antara Kalbar) - Manager MURI (Museum Rekor Indonesia) Andre Purwardono menyatakan, jumlah peserta khataman Al Quran secara massal mulai tingkat SD-SMA/sederajat di Kota Pontianak, sangat luar biasa.


"Luar biasa, kata itu pantas disematkan untuk Kota Pontianak yang berhasil memecahkan rekor khataman Al Quran terbanyak yakni 27.649 peserta yang membludak memenuhi Masjid Raya Mujahidin hingga di halaman," kata Andre Purwardono di Pontianak, Sabtu.


Ia menjelaskan, tidak hanya itu, pembuatan pokok telok juga turut memecahkan rekor dengan mencatat sebanyak 2.369 pokok telok.


"Kegiatan ini memecahkan rekor sebelumnya yang dicatat oleh Kabupaten Musi Rawas sebanyak 12.500 peserta, dan rekor lainnya yang juga dipecahkan Pontianak adalah pokok telok dengan jumlah total sebanyak 2.369 pokok telok. Jumlah tersebut memecahkan rekor sebelumnya yang dicatat Kabupaten Indragiri Hilir sebanyak 2.025 pokok telok," ungkapnya.


Ia berharap dengan adanya kegiatan itu, bisa membuat Kota Pontianak semakin berkah, aman dan tentram.


Wali Kota Pontianak, Sutarmidji mengatakan, khataman Al Quran massal itu digelar dalam rangka Hari Jadi (Harjad) Kota Pontianak ke-246, yang pesertanya melibatkan 27 ribu lebih pelajar mulai dari tingkat SD hingga SMA sederajat.


"Kami mau lihat program Pemkot Pontianak yakni siswa tamat SMP harus sudah khatam Al Quran dan itu berjalan baik, sehingga program ini dikatakan sukses," katanya.


Menurut dia, pelaksanaan khataman ini juga sebagai pendidikan karakter anak di mana harus dimulai dengan ajaran agama untuk memperkuat pendidikan karakter anak.

"Dan untuk memperkuat pemahaman ajaran agama, mereka harus memahami isi kandungan kitab suci agamanya masing-masing, termasuk salah satunya Al Quran sebagai kitab suci umat Islam," katanya.


Sementara itu, Fitra Al Hadi (13), salah satu peserta khataman Al Quran, mengaku senang bisa ikut serta dalam kegiatan ini bersama teman-teman sekolahnya.


"Saya sudah setahun belajar mengaji dengan guru ngaji, dan Alhamdulillah sudah bisa khatam Al Quran," katanya.

Pewarta: Andilala

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017