Pontianak (Antara Kalbar) - Wakil Gubernur Kalimantan Barat Christiandy Sanjaya mengingatkan pemilik lahan perkebunan dan perusahaan sawit untuk membentuk tim pemadam kebakaran sendiri guna menngantisipasi kebakaran hutan dan lahan.

"Kami dari pemerintah provinsi Kalbar, tidak henti-hentinya mengingatkan korporasi untuk memiliki barisan pemadam guna mencegah timbulnya kebakaran hutan dan lahan di kawasan mereka maasing-masing," kata Christiandy di Pontianak, Senin.

Menurutnya, hal itu ditekankan agar perusahaan bisa mengantisipasi musibah kebakaran hutan dan lahan yang terjadi musiman setiap tahunnya.

"Untuk tahun 2017 ini, kita cukup senang karena bisa menekan angka kebakaran hutan dan lahan. Namun, kita tidak bisa memprediksi untuk tahun 2018, sehingga kita tetap melakukan langkah anisipasi dengan melibatkan semua pihak, termasuk korporasi," tuturnya.

Christiandy mengungkapkan tahun ini jumlah titik panas jauh berkurang dan hingga September 2017 sebanyak 617 titik.

Jumlahnya memang jauh lebih rendah dari tahun 2016 yakni 1.571 titik dan 2015 2.718 titik hotspot.

"Kemudian dari luas hutan yang terbakar yakni 432,46 hektare. Di tahun 2016 seluas 1.859,05 hektare dan 2015 3,191,98 hektar," katanya.

Sejauh ini, katanya, Pemprov Kalbar sudah melakukan berbagai upaya untuk penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan. Mulai dari pembentukan kelompok di desa-desa yang berpotensi terjadi kebakaran lahan, mengoptimalkan peran dunia usaha, patroli terpadu, penyediaan peralatan dan pendanaan untuk penanganan kahutla hingga optimalisasi sosialisasi penegakan hukum dalam kasus kebakaran hutan dan lahan.

"Jadi upaya pencegahan itu penting dan utama dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan. Kita sedia payung sebelum hujan, jangan sampai ketika sudah banyak asap, baru kita kelabakan," tuturnya.

(U.KR-RDO/S027)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017