Pontianak (Antaranews Kalbar) - KPU Kota Pontianak menyatakan berkas bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pontianak atas nama Edi Rusdi Kamtono dan Bahasan telah lengkap, sehingga bisa mengikuti tahapan pilkada berikutnya.
"Semua persyaratan administrasi termasuk jumlah kursi minimal parpol sudah lengkap, sehingga tinggal melakukan tahapan berikutnya, yakni tes kesehatan jasmani, rohani dan narkoba," kata Ketua KPU Kota Pontianak Sujadi di Pontianak, Rabu.
Ia menjelaskan pasangan bakal calon Edi Rusdi Kamtono dan Bahasan didukung oleh lima parpol, yakni Golkar, Nasdem, Demokrat, Gerindra dan PKPI atau sebanyak 20 kursi di DPRD Kota Pontianak.
"Selain pasangan tersebut, hari terakhir ini, juga ada pasangan perseorangan, yakni Syarif Usmulyani dan Deni Hermawan serta pasangan jalur parpol Hary Adrianto berpasangan Yandi yang dijadwalkan mendaftar untuk maju pada Pilwako Pontianak," katanya.
Sementara itu, sebelum mendaftar di KPU Kota Pontianak, bakal calon wali kota dan wakil wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono (petahana) dan Bahasan mendeklarasikan maju pada Pilwako Pontianak periode 2018-2023.
Dalam orasi politiknya, di Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengaku mengetahui kebutuhan dan keinginan warga Kota Pontianak, dengan berbekal pengamanannya sebagai mantan kepala Dinas PU dan wakil wali Kota Pontianak membuatnya mengetahui masalah dan bagaimana menyelesaikan masalah perkotaan tersebut.
Deklarasi tersebut digelar di sebuah Warung Kopi Bang Edi, Jalan Sepakat 1, yang ramai dipadati simpatisan, dan pasangan itu mengusung visi "kerja-santun-peduli untuk Kota Pontianak".
"Saya sangat mengetahui kebutuhan dan apa yang diinginkan warga demi kemajuan Kota Pontianak, dan anak cucu kita yang akan merasakannya nanti. Dan kami yakin semua masyarakat yang hadir pada deklarasi ini, untuk mendukung dan memenangkan Edi-Bahasan," ujarnya.
Dia juga mengajak semua simpatisan tidak mengedepankan hal-hal yang menyebabkan perpecahan, karena adalah NKRI harga mati, jangan fitnah dan saling hujat.
"Yang kami lakukan, yakni bagaimana menjelaskan progam pada masyarakat, karena kami ingin bahagia di dunia dan akhirat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Semua persyaratan administrasi termasuk jumlah kursi minimal parpol sudah lengkap, sehingga tinggal melakukan tahapan berikutnya, yakni tes kesehatan jasmani, rohani dan narkoba," kata Ketua KPU Kota Pontianak Sujadi di Pontianak, Rabu.
Ia menjelaskan pasangan bakal calon Edi Rusdi Kamtono dan Bahasan didukung oleh lima parpol, yakni Golkar, Nasdem, Demokrat, Gerindra dan PKPI atau sebanyak 20 kursi di DPRD Kota Pontianak.
"Selain pasangan tersebut, hari terakhir ini, juga ada pasangan perseorangan, yakni Syarif Usmulyani dan Deni Hermawan serta pasangan jalur parpol Hary Adrianto berpasangan Yandi yang dijadwalkan mendaftar untuk maju pada Pilwako Pontianak," katanya.
Sementara itu, sebelum mendaftar di KPU Kota Pontianak, bakal calon wali kota dan wakil wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono (petahana) dan Bahasan mendeklarasikan maju pada Pilwako Pontianak periode 2018-2023.
Dalam orasi politiknya, di Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengaku mengetahui kebutuhan dan keinginan warga Kota Pontianak, dengan berbekal pengamanannya sebagai mantan kepala Dinas PU dan wakil wali Kota Pontianak membuatnya mengetahui masalah dan bagaimana menyelesaikan masalah perkotaan tersebut.
Deklarasi tersebut digelar di sebuah Warung Kopi Bang Edi, Jalan Sepakat 1, yang ramai dipadati simpatisan, dan pasangan itu mengusung visi "kerja-santun-peduli untuk Kota Pontianak".
"Saya sangat mengetahui kebutuhan dan apa yang diinginkan warga demi kemajuan Kota Pontianak, dan anak cucu kita yang akan merasakannya nanti. Dan kami yakin semua masyarakat yang hadir pada deklarasi ini, untuk mendukung dan memenangkan Edi-Bahasan," ujarnya.
Dia juga mengajak semua simpatisan tidak mengedepankan hal-hal yang menyebabkan perpecahan, karena adalah NKRI harga mati, jangan fitnah dan saling hujat.
"Yang kami lakukan, yakni bagaimana menjelaskan progam pada masyarakat, karena kami ingin bahagia di dunia dan akhirat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018