Pontianak (Antaranews kalbar) - Forkopimda, FKUB, dan para tokoh agama di Kalimantan Barat, Selasa, menandatangani deklarasi damai untuk Pemilihan kepala daerah 2018.
Pangdam XII Tanjungpura, Mayjen (TNI) Achmad Supriyadi di Pontianak, mengatakan, apa yang telah dilakukan oleh para tokoh agama Kalbar, berupa deklarasi damai untuk Pilkada 2018 hendaknya tidak hanya sampai di situ saja.
"Kami berharap, deklarasi damai ini ikut disosialisasikan hingga ke masyarakat, sehingga tidak hanya di tingkat tokoh saja. Apalagi deklarasi sudah dua kali dilakukan, kemarin lintas tokoh etnis, sekarang tokoh agama," ungkapnya.
Baca juga: Tokoh agama Kalbar deklarasi damai Pilkada
Pangdam XII Tanjungpura, juga meminta semua pihak agar bisa memisahkan antara politik dan agama, selain itu, juga jangan ada pesta demokrasi atau politik dengan membawa ayat-ayat atau agama.
Tercatat, ada sekitar 184 tokoh agama dan anggota FKUB Kalbar serta Forkopimda Kalbar yang ikut dalam deklarasi damai untuk Pilkada Kalbar tahun 2018.
Sementara itu, Kapolda Kalbar, Irjen (Pol) Didi Haryono mengatakan, dari sebanyak 171 daerah yang menyelenggarakan Pilkada serentak se-Indonesia, di Kalbar ada tiga-tiganya, yakni Pilgub, Pilwako dan Pilbup.
Baca juga: Forkopimda dan tokoh masyarakat Kalbar deklarasi pemilu berkualitas
"Pilkada bukan hal yang baru di Kalbar, berarti kita sudah berpengalaman dalam menghadapi Pilkada, sehingga tinggal meneruskan apa yang telah dialami sebelumnya, dan mari kita sebagai warga Kalbar untuk menjaga kedamaian dan keberagaman yang selama ini sudah terjalin dengan baik tersebut," katanya.
Kapolda Kalbar menambahkan, deklarasi damai yang dilakukan tersebut, ibarat untuk menjaga "gadis cantik", agar Kalbar yang kaya akan sumber daya alam, pembangunan sudah maju dan lainnya tetap terjaga, sehingga diperlukan deklarasi damai itu.
"Rahasia kita tetap utuh, karena memiliki Pancasila, serta Bhinneka Tunggal Ika yang merupakan perekat bangsa. Dan Pilkada bisa melahirkan cerdas, yakni cerdas intelektual, emosional, spritual, dan sosial sehingga mari kita bungkus semuanya dalam Pilkada damai," ujarnya.
Baca juga: KPU Pontianak Deklarasi Kampanye Damai
Dalam kesempatan itu, ia mengimbau, kepada semua masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dengan berita bohong, sehingga harus mencermati dan memfilter semua informasi melalui media sosial.
Hal senada juga diakui oleh Penjabat Gubernur Kalbar Doddy Riyadmadji. Pilkada bukanlah suatu hal yang baru, Indonesia adalah negara besar yang diharapkan memberikan warna sendiri dalam pesta demokrasi, katanya.
"Mudah-mudahan suasana yang diramalkan panas, akan memperoleh dingin dan terpilih gubernur apa yang diinginkan masyarakat, sehingga saya memandang deklarasi damai ini sangat strategis," katanya.
Baca juga: KPU Kalbar Gelar Deklarasi Damai Pemilu 2014
(U.A057/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
Pangdam XII Tanjungpura, Mayjen (TNI) Achmad Supriyadi di Pontianak, mengatakan, apa yang telah dilakukan oleh para tokoh agama Kalbar, berupa deklarasi damai untuk Pilkada 2018 hendaknya tidak hanya sampai di situ saja.
"Kami berharap, deklarasi damai ini ikut disosialisasikan hingga ke masyarakat, sehingga tidak hanya di tingkat tokoh saja. Apalagi deklarasi sudah dua kali dilakukan, kemarin lintas tokoh etnis, sekarang tokoh agama," ungkapnya.
Baca juga: Tokoh agama Kalbar deklarasi damai Pilkada
Pangdam XII Tanjungpura, juga meminta semua pihak agar bisa memisahkan antara politik dan agama, selain itu, juga jangan ada pesta demokrasi atau politik dengan membawa ayat-ayat atau agama.
Tercatat, ada sekitar 184 tokoh agama dan anggota FKUB Kalbar serta Forkopimda Kalbar yang ikut dalam deklarasi damai untuk Pilkada Kalbar tahun 2018.
Sementara itu, Kapolda Kalbar, Irjen (Pol) Didi Haryono mengatakan, dari sebanyak 171 daerah yang menyelenggarakan Pilkada serentak se-Indonesia, di Kalbar ada tiga-tiganya, yakni Pilgub, Pilwako dan Pilbup.
Baca juga: Forkopimda dan tokoh masyarakat Kalbar deklarasi pemilu berkualitas
"Pilkada bukan hal yang baru di Kalbar, berarti kita sudah berpengalaman dalam menghadapi Pilkada, sehingga tinggal meneruskan apa yang telah dialami sebelumnya, dan mari kita sebagai warga Kalbar untuk menjaga kedamaian dan keberagaman yang selama ini sudah terjalin dengan baik tersebut," katanya.
Kapolda Kalbar menambahkan, deklarasi damai yang dilakukan tersebut, ibarat untuk menjaga "gadis cantik", agar Kalbar yang kaya akan sumber daya alam, pembangunan sudah maju dan lainnya tetap terjaga, sehingga diperlukan deklarasi damai itu.
"Rahasia kita tetap utuh, karena memiliki Pancasila, serta Bhinneka Tunggal Ika yang merupakan perekat bangsa. Dan Pilkada bisa melahirkan cerdas, yakni cerdas intelektual, emosional, spritual, dan sosial sehingga mari kita bungkus semuanya dalam Pilkada damai," ujarnya.
Baca juga: KPU Pontianak Deklarasi Kampanye Damai
Dalam kesempatan itu, ia mengimbau, kepada semua masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dengan berita bohong, sehingga harus mencermati dan memfilter semua informasi melalui media sosial.
Hal senada juga diakui oleh Penjabat Gubernur Kalbar Doddy Riyadmadji. Pilkada bukanlah suatu hal yang baru, Indonesia adalah negara besar yang diharapkan memberikan warna sendiri dalam pesta demokrasi, katanya.
"Mudah-mudahan suasana yang diramalkan panas, akan memperoleh dingin dan terpilih gubernur apa yang diinginkan masyarakat, sehingga saya memandang deklarasi damai ini sangat strategis," katanya.
Baca juga: KPU Kalbar Gelar Deklarasi Damai Pemilu 2014
(U.A057/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018