Pontianak, 6/3 (Antara) - Kreasi kain lunggi tenun Sambas di tangan perancang Kabar, Savitri ikut berpartisipasi dan memeriahkan ajang East Java Fashion Tendance (EJFT) 2019 Surabaya.
"Saya diundang khusus guna menghadirkan ide dan kreasi mode fashion pada gelaran yang melibatkan designer-designer Jawa Timur. Penyelenggaraan EJFT dari Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia Jawa Timur," ujar Savitri sat dihubungi DI Sambas, Selasa.
Savitri menjelaskan pada even yang digelar di Ciputra World Mall Kota Surabaya, 2 - 4 Maret 2018, ia menghadirkan 10 rancangan busana Muslim perempuan.
"Kami bersyukur apa yang ditampilkan mendapat apresiasi luar biasa dari berbagai pihak, " paparnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Sambas, Hairiah mengapresiasi keterlibatan perancang Kalbar yang menghadirkan lain lunggi tenun Sambas.
"Ada perancang mode yang berkreasi dengan kain tenun khas daerah kita itu harus kita apresiasi," ujar dia.
Menurut Hairiah guna memperkenalkan kain lunggi Sambas, harus banyak melibatkan banyak pihak. Dikatakannya partisipasi para perancang busana sangat penting dan strategis.
"Ke depannya harus kita rancang, bagaimana para perancang busana memiliki ketertarikan untuk mengeksplorasi kain yang kita punya. Kita tahu, kain lunggi adalah warisan budaya yang tinggi. Dari prosesnya saja, ada cerita tersendiri dan ini adalah nilai tambah dari filosofi kain itu sendiri," tutur dia.
Ia berharap semua mempromosikan kain lunggi Sambas. Kata Hairiah, itu semua bisa dimulai dari diri sendiri.
"Minimal kita masyarakat Kabupaten Sambas harus bangga dengan warisan budaya ini. Kita juga harus bisa memasyarakatkan kain kita. Biar semua ini bisa menjadi massif," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Saya diundang khusus guna menghadirkan ide dan kreasi mode fashion pada gelaran yang melibatkan designer-designer Jawa Timur. Penyelenggaraan EJFT dari Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia Jawa Timur," ujar Savitri sat dihubungi DI Sambas, Selasa.
Savitri menjelaskan pada even yang digelar di Ciputra World Mall Kota Surabaya, 2 - 4 Maret 2018, ia menghadirkan 10 rancangan busana Muslim perempuan.
"Kami bersyukur apa yang ditampilkan mendapat apresiasi luar biasa dari berbagai pihak, " paparnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Sambas, Hairiah mengapresiasi keterlibatan perancang Kalbar yang menghadirkan lain lunggi tenun Sambas.
"Ada perancang mode yang berkreasi dengan kain tenun khas daerah kita itu harus kita apresiasi," ujar dia.
Menurut Hairiah guna memperkenalkan kain lunggi Sambas, harus banyak melibatkan banyak pihak. Dikatakannya partisipasi para perancang busana sangat penting dan strategis.
"Ke depannya harus kita rancang, bagaimana para perancang busana memiliki ketertarikan untuk mengeksplorasi kain yang kita punya. Kita tahu, kain lunggi adalah warisan budaya yang tinggi. Dari prosesnya saja, ada cerita tersendiri dan ini adalah nilai tambah dari filosofi kain itu sendiri," tutur dia.
Ia berharap semua mempromosikan kain lunggi Sambas. Kata Hairiah, itu semua bisa dimulai dari diri sendiri.
"Minimal kita masyarakat Kabupaten Sambas harus bangga dengan warisan budaya ini. Kita juga harus bisa memasyarakatkan kain kita. Biar semua ini bisa menjadi massif," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018