Pontianak (Antaranews Kalbar) - Sebanyak warga perbatasan Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat dengan Sarawak di Malaysia tepatnya di Desa Tawang mendambakan rumah layak huni lantaran saat ini rumah warga tersebut tersebut berdinding bambu dan beratapkan daun.
"Ada 38 unit rumah warga kami memang saat ini kondisinya sangat memprihatinkan. Rumahnya berdinding bambu, beratap daun dan berlantai kayu serta banyak yang sudah usang" ujar Kepala Desa Tawang, Penhius saat dihubungi di Bengkayang, Sabtu.
"Kami berharap agar pemerintah dapat memberikan bantuan kepada warga Desa Tawang yang kurang mampu itu agar memiliki kehidupan yang lebih layak," harpanya.
Ia menjelaskan rumah warga tersebut dianggap tidak layak tidak terlepas dari kondisi tingkat kesejahteran masyarakat setempat yaitu tingkat konominya masih rendah.
"Apalagi untuk membangun rumah di sini di daerah perbatasan sangat mahal karena bahan-bahan bangunan seperti semen harganya sangat tinggi," papar dia.
Di desa yang ia pimpin tersebut saat ini memiliki warga berjumlah 178 kepala keluarga.
"Kami memiliki dua dusun dan lima rukun tetangga," papar dia.
Baca juga: Sekda : Target 2019 Rumah Tak Layak Huni Tuntas
Baca juga: Masih Banyak Masyarakat Kalbar Layak Dapat Bantuan Rumah Layak Huni
Baca juga: Sekda: Rumah Layak Huni Tanggung Jawab Bersama
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Ada 38 unit rumah warga kami memang saat ini kondisinya sangat memprihatinkan. Rumahnya berdinding bambu, beratap daun dan berlantai kayu serta banyak yang sudah usang" ujar Kepala Desa Tawang, Penhius saat dihubungi di Bengkayang, Sabtu.
"Kami berharap agar pemerintah dapat memberikan bantuan kepada warga Desa Tawang yang kurang mampu itu agar memiliki kehidupan yang lebih layak," harpanya.
Ia menjelaskan rumah warga tersebut dianggap tidak layak tidak terlepas dari kondisi tingkat kesejahteran masyarakat setempat yaitu tingkat konominya masih rendah.
"Apalagi untuk membangun rumah di sini di daerah perbatasan sangat mahal karena bahan-bahan bangunan seperti semen harganya sangat tinggi," papar dia.
Di desa yang ia pimpin tersebut saat ini memiliki warga berjumlah 178 kepala keluarga.
"Kami memiliki dua dusun dan lima rukun tetangga," papar dia.
Baca juga: Sekda : Target 2019 Rumah Tak Layak Huni Tuntas
Baca juga: Masih Banyak Masyarakat Kalbar Layak Dapat Bantuan Rumah Layak Huni
Baca juga: Sekda: Rumah Layak Huni Tanggung Jawab Bersama
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018