Pontianak (Antaranews Kalbar) - Presiden Mahasiswa Politeknik Negeri Sambas (Poltesa), Kalimantan Barat, M Fahmi mengkritisi kebijakan Pertamina yang menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite.

Kenaikan tersebut, menurutnya tentu memberikan dampak kepada masyarakat karena beban atau biaya yang berkaitan penggunaan BBM untuk kegiatan lainnya juga dipastikan naik.

"Persoalan kenaikan ini dampaknya luas seperti biaya trasportasi dan jasa lainnya. Mau tidak mau akan berpengaruh ke pada aspek lainnya," ujarnya saat dihubungi di Sambas, Sabtu.

Baca juga: Serikat Buruh : Kenaikan Harga BBM Turunkan Daya Beli Rakyat

Fahmi menjelaskan dengan kenaikan pertalite, rakyat miskin paling besar merasakan dampaknya. Hal itu meskipun ada BBM jenis premium untuk rakyat miskin namun suplainya tidak banyak.

"Untuk orang miskin iya premium namun suplai sedikit. Jadi orang miskin pasti beli pertalite. Beli pertalite kan mahal karena dinaikan," jelas dia.

Menurutnya dengan kenaikan yang ada, beban - beban masyarakat terus bertambah. Belum hilang akibat kenaikan tarif listrik kini masyarakat ditambah dengan kenaikan BBM.

"Kepada Pertamina dan pemerintah kita minta untuk memperhatikan dampaknya dari kebijakan yang diambil. Berikan solusi terbaik bagi masyarakat," sarannya.


Baca juga: Kenaikan BBM Non-subsidi Harusnya Tidak Pengaruhi Harga Sembako

 

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018