Pontianak (Antaranews Kalbar) - Calon Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 2, Karolin Margret Natasa menyatakan akan memberikan perhatian khusus kepada para guru honorer yang ada di Kalimantan Barat, mengingat sejauh ini nasib guru honorer di provinsi itu masih sangat jauh dari kata sejahtera.
"Kita tahu sendiri, sampai saat ini masih banyak guru honorer yang ada di Kalbar yang nasibnya memang kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah. Ini tentu menjadi atensi bagi kita saat dipercayakan masyarakat menjadi Gubernur Kalbar," kata Karolin di Ngabang, Sabtu.
Menurutnya, khusus untuk guru honorer di tingkat SMA/SMK yang kewenangannya berada di pemerintah provinsi, ketika dirinya memimpin Kalbar nanti, hal yang pertama akan dilakukannya adalah memanggil kepala Dinas Pendidikan Kalbar untuk menyelesaikan berbagai permasalahan guru honorer tersebut.
"Ini akan menjadi atensi khusus bagi kami saat memimpin Kalbar nanti, karena program pendidikan menjadi salah satu program kita dimana kita akan mensinergikan peningkatan kualitas dan kapasitas tenaga pengajar serta mendorong regulasi guru pendidikan nonformal, termasuk didalamnya mengupayakan peningkatan kesejahteraan guru honorer," tuturnya.
Mantan anggota DPR ini menjelaskan, saat ini pemerintah juga sedang menyusun regulasi penataan SMA dan SMK, sehingga hal ini memang masih menjadi permasalahan kita, terutama terkait dengan nasib guru honorer tersebut.
"Kita akan mendorong kementerian Keuangan untuk menambah alokasi anggaran untuk guru Honorer ini, mengingat dana alokasi umum yang diberikan pemerintah pusat kepada pemprov tidak bertambah, sementara beban honor untuk guru honorer ini diberikan kepada pemprov," kata Karolin.
Permasalahan pendidikan lainnya yang akan menjadi perhatiannya adalah, penyerahan aset sekolah yang juga masih harus diselesaikan, dimana ini tentu menjadi PR bagi gubernur terpilih nantinya.
"Intinya kita akan memberikan perhatian khusus bagi guru honorer ini, agar jangan sampai nasib mereka menjadi terlantar," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Kita tahu sendiri, sampai saat ini masih banyak guru honorer yang ada di Kalbar yang nasibnya memang kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah. Ini tentu menjadi atensi bagi kita saat dipercayakan masyarakat menjadi Gubernur Kalbar," kata Karolin di Ngabang, Sabtu.
Menurutnya, khusus untuk guru honorer di tingkat SMA/SMK yang kewenangannya berada di pemerintah provinsi, ketika dirinya memimpin Kalbar nanti, hal yang pertama akan dilakukannya adalah memanggil kepala Dinas Pendidikan Kalbar untuk menyelesaikan berbagai permasalahan guru honorer tersebut.
"Ini akan menjadi atensi khusus bagi kami saat memimpin Kalbar nanti, karena program pendidikan menjadi salah satu program kita dimana kita akan mensinergikan peningkatan kualitas dan kapasitas tenaga pengajar serta mendorong regulasi guru pendidikan nonformal, termasuk didalamnya mengupayakan peningkatan kesejahteraan guru honorer," tuturnya.
Mantan anggota DPR ini menjelaskan, saat ini pemerintah juga sedang menyusun regulasi penataan SMA dan SMK, sehingga hal ini memang masih menjadi permasalahan kita, terutama terkait dengan nasib guru honorer tersebut.
"Kita akan mendorong kementerian Keuangan untuk menambah alokasi anggaran untuk guru Honorer ini, mengingat dana alokasi umum yang diberikan pemerintah pusat kepada pemprov tidak bertambah, sementara beban honor untuk guru honorer ini diberikan kepada pemprov," kata Karolin.
Permasalahan pendidikan lainnya yang akan menjadi perhatiannya adalah, penyerahan aset sekolah yang juga masih harus diselesaikan, dimana ini tentu menjadi PR bagi gubernur terpilih nantinya.
"Intinya kita akan memberikan perhatian khusus bagi guru honorer ini, agar jangan sampai nasib mereka menjadi terlantar," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018