Pontianak (Antaranews Kalbar) - Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat lakukan gerakan tanam padi di halan kering seluas 15 ribu hektare. 

Gerakan tersebut diawali dengan penanaman padi di Desa Wajok Hilir, Kacamatan Siantan oleh Kepala BPPSDMP Kementan, Momon Rusmono, Kadis Pertanian Tanaman Tanaman Pangan dan Holtikultura Kalbar, Heronimus Hero serta para pejabat Kabupaten Mempawah dan Kodim 1201/Mempawah.

"Mengapa saya hadir disini, karena padi pada lahan kering ini merupakan program dari kementerian dan pada tahun ini ada satu juta hektare. Yang sangat luar bisa yaitu Kadis Pertanian Provinsi Kalbar berani menjamin dari satu juta hektarenya itu, sebanyak 150 ribu hektarenya ditangani oleh Provinsi Kalbar," kata Momon Rusmono di Mempawah, Kamis.

Dari 150 ribu hektare itu, 15 ribu hektarenya ada di Kabupaten Mempawah. "Ini yang membuat saya hadir disini dan saya berharap mudah-mudahan dengan kehadiran saya disini dapat berdampak pencapaian Upaya Khusus (Upsus) Luas Tambah Tanam (LTT) nya pada Kabupaten lain di Kalbar," katanya.

Dalam kesempatan itu, Kabupetan Mempawah melalui Kadis Pertaniannya,Buntaran kepada Kepala BPPSDMP Kementan menyatakan Kabupetan Mempawah tidak hanya Upsus LTT padi nya tidak hanya 15 ribu hektare saja namun mampu mencapai 20 ribu hektare.

"Kalbar delapan bulan pertama selalu surplus beras namun pada bulan Maret-April ini agak goyang. Tapi Insya Allah saya yakin ini bisa diatasi. Oleh karena itu ada permintaan saya 15 ribu itu bisa ditanam bulai Mei ini," katanya. 

Kepada Pemkab Mempawah, Momon meminta juga dapat mengawal ketat penanam 15 ribu hektare padi ini. "Kepada pak direktur kalau memang berhasil penanaman padi pada lahan 15 ribu ini, kalau perlu pada bulan Juni-Juli adakan program prioritas untuk para petani si Kabupaten Mempawah," katanya.

Menurutnya Upsus LTT padi ini sangat penting dimana salah satunya dalam rangka mencegah terjadinya impor. Tapi ada satu yang ditugaskan mentan. "Saya ditugaskan pak menteri tugas Upsus yang intinya selain LTT yang berdampak pada luas panen. Tapi saya ingatkan para penyuluh jangan lupa produksi itu adalah menanam dan Peningkatan Produsi Vitas (provitas), dan ini juga harus menjadi tanggungjawab para penyuluh, mohon dibantu betul hal ini," katanya.

Ia juga menyebutkan bahwa para penyuluh jangan hanya menanamnya saja, tapi produktivitas perlu dan harus diperhatikan. Sehingga produksi padi dapat meningkat. Sementara di Desa Wajok Hilir ini ada yang sudah mampu menghasilkan lima ton, dan ada yang baru bisa menghasilkan hanya tiga ton dalam satu hektare. 

"Itu artinya, yang masih menghasilkan hanya tiga ton itu belum menerapkan teknologi pertanian dengan benar. Dan saya berharap dengan kemauan keras kita semua tahun depan dapat meningkat dari tiga ton ini menjadi empat ton, dengan bantuan dari para penyuluh dan mengunakan alat bantuan seperti hand traktor," katanya.


 

Pewarta: Slamet Ardiansyah

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018