Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Sorong, Frengki Wamfama, di Sorong, Selasa, menjelaskan tahun ini lahan seluas 611 hektare itu akan dimanfaatkan untuk menanam padi supaya kebutuhan pangan di Kabupaten Sorong bisa terpenuhi secara baik dan maksimal.
"Jadi mulai tahun ini kita manfaatkan 611 hektar lahan itu supaya pemenuhan kebutuhan pangan bisa terjawab," jelas dia.
Dia mengakui bahwa lahan pertanian ini tidak berada pada satu lokasi melainkan menyebar di beberapa distrik seperti Distrik Mariat, Mayamuk, Salawati dan Moisegen. Kemudian distrik klamono dan Malabotom hanya sebagian kecil saja lahan yang nantinya pun ikut dimanfaatkan.
Lahan itu merupakan lahan transmigrasi yang telah memiliki legalitas sehingga memungkinkan untuk dimanfaatkan sebagai lahan padi.
"Jadi statusnya sudah jelas sehingga kita bisa memanfaatkan untuk tanam padi," ujar dia.
Upaya ini, kata dia, sebagai bagian dari komitmen pemerintah mengantisipasi adanya krisis pangan yang nantinya terjadi di Kabupaten Sorong.
Pengembangan sawah ini pun merupakan jawaban terhadap program Kementerian Pertanian yang bekerja sama dengan TNI untuk menyediakan pangan di setiap daerah melalui penanaman padi.
"Nah untuk data itu kita sudah survei potensi lahan kita sekarang ini yang siap untuk komoditi padi itu cuman 611 hektar secara keseluruhan di Kabupaten Sorong," beber dia.
Dia berharap dengan adanya terobosan ini nantinya bisa menjawab ketahanan pangan di Kabupaten Sorong.
Selain itu, pihaknya pun akan melakukan perbaikan terhadap irigasi supaya mendukung pertumbuhan padi di setiap lahan pertanian. "Karena padi kita selama ini kan istilahnya tadah hujan, sehingga kita sedang berupaya untuk memperbaiki irigasi, supaya ke depan kendatipun curah hujan tinggi akan tetapi lahan padi tidak berimbas banjir," kata dia.