Pontianak (Antaranews Kalbar) - Manajer Area Penyaluran dan Pengatur Beban (AP2B) PLN Kalbar, Ricky Faisal mengatakan tali kawat dari permainan layang - layang mengancam kelistrikan Kalbar karena memjadi sumbet 90 persen gangguan.
"Memang soal tali kawat layang - layang ini menjadi masalah klasik. Namun saat ini terus menjadi - jadi, bagaimana tidak khusus untuk jaringan di tegangan menengah dan tinggi di Kalbar 90 persen gangguannya diakibatkan tali kawat permaianan layang - layang tersebut," ujarnya di Pontianak, Minggu.
Ricky menjelaskan apalagi dengan kondisi libur sekolah dan saat Ramadhan gangguan akibat layangan terus meningkat dibandingkan hari biasa. Bahkan dari waktunya juga semakin lama.
"Per hari gangguan kelistrikan di Kalbar minimal empat kali. Dulu gangguan biasa terjadi pukul 16.00 WIB. Saat ini dari pukul 14.00 WIB. Ini faktor libur adanya liburan anak yang sekolah. Meskipun yang bermain orang tua sangat banyak. Mayoritas sebenarnya orang tua," papar dia.
Menurutnya dampak yang ditimbulkan gangguan layangan sudah sangat jelas, terjadinya pemadaman dan kerusakan tranmisi PLN. Tranmisi PLN yang dihantam tali kawat dari permainan layang - layang yang ada bahkan putus. Belum lagi mengancam gardu induk kita.
"Dengan adanya pemadaman, PLN tidak bisa mendistribusikan listrik dan pelanggan kita juga dirugikan termasuk pemain layang - layang itu sendiri karena pemadaman. Dari sisi ekonomi PLN selain butuh biaya perbaikan tentu juga menganggu potensi jual listrik," jelasnya.
Menurutnya di Kalbar khusus di Sistem Khatulistiwa wilayah pemain layang - layang semakin menyebar. Wilayah tersebut seperti di Pontianak yang mendominasi, kemudian Kubu Raya, Mempawah dan Singkawang.
"Saat ini kami sudah memetakan titik wilayah yang ramai bermain layang - layang. Kita juga terus meningkatkan razia," jelasnya.
Upaya yang ada kata dia dalam rangka mewujudkan kehandalan listrik di Kalbar yang samkin maksimal. Sehingga pelanggan PLN semakin mendapat pelayanan yang maksimal juga.
"Secara daya kita sudah surplus. Tugas kita dan dihimbau kepada masyarakat juga bersama menjaga listrik dari ancaman gangguan yang mengakibatkan pemadaman dan kerusakan peralatan PLN dan rumah tangga. Terpenting juga dengan tidak bernain layang - layang juga menghindari korban - korban seperti sebelumnya dari luka, kecelakaan dan bahkan jiwa," ajaknya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Memang soal tali kawat layang - layang ini menjadi masalah klasik. Namun saat ini terus menjadi - jadi, bagaimana tidak khusus untuk jaringan di tegangan menengah dan tinggi di Kalbar 90 persen gangguannya diakibatkan tali kawat permaianan layang - layang tersebut," ujarnya di Pontianak, Minggu.
Ricky menjelaskan apalagi dengan kondisi libur sekolah dan saat Ramadhan gangguan akibat layangan terus meningkat dibandingkan hari biasa. Bahkan dari waktunya juga semakin lama.
"Per hari gangguan kelistrikan di Kalbar minimal empat kali. Dulu gangguan biasa terjadi pukul 16.00 WIB. Saat ini dari pukul 14.00 WIB. Ini faktor libur adanya liburan anak yang sekolah. Meskipun yang bermain orang tua sangat banyak. Mayoritas sebenarnya orang tua," papar dia.
Menurutnya dampak yang ditimbulkan gangguan layangan sudah sangat jelas, terjadinya pemadaman dan kerusakan tranmisi PLN. Tranmisi PLN yang dihantam tali kawat dari permainan layang - layang yang ada bahkan putus. Belum lagi mengancam gardu induk kita.
"Dengan adanya pemadaman, PLN tidak bisa mendistribusikan listrik dan pelanggan kita juga dirugikan termasuk pemain layang - layang itu sendiri karena pemadaman. Dari sisi ekonomi PLN selain butuh biaya perbaikan tentu juga menganggu potensi jual listrik," jelasnya.
Menurutnya di Kalbar khusus di Sistem Khatulistiwa wilayah pemain layang - layang semakin menyebar. Wilayah tersebut seperti di Pontianak yang mendominasi, kemudian Kubu Raya, Mempawah dan Singkawang.
"Saat ini kami sudah memetakan titik wilayah yang ramai bermain layang - layang. Kita juga terus meningkatkan razia," jelasnya.
Upaya yang ada kata dia dalam rangka mewujudkan kehandalan listrik di Kalbar yang samkin maksimal. Sehingga pelanggan PLN semakin mendapat pelayanan yang maksimal juga.
"Secara daya kita sudah surplus. Tugas kita dan dihimbau kepada masyarakat juga bersama menjaga listrik dari ancaman gangguan yang mengakibatkan pemadaman dan kerusakan peralatan PLN dan rumah tangga. Terpenting juga dengan tidak bernain layang - layang juga menghindari korban - korban seperti sebelumnya dari luka, kecelakaan dan bahkan jiwa," ajaknya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018