Pontianak, 8/6 (Antara) - Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie mengimbau kepada pengelola hotel di wilayahnya untuk tidak menaikkan tarif kamar kepada pengunjung yang ingin berlibur di Kota Singkawang.

"Biasanya libur panjang (cuti bersama) dalam rangka menyambut hari raya Idul Fitri, banyak dimanfaatkan masyarakat untuk berlibur ke Kota Singkawang," kata Tjhai Chui Mie di Singkawang, Jumat.

Untuk itu, kepada pihak hotel jangan menaikkan tarif dari biasanya, sehingga tidak memberatkan para pengunjung yang menginap di hotel.

Baca juga: Harga kamar hotel di Singkawang Rp1 juta lebih/malam

Ia juga meminta keramahan dan kenyamanan masyarakat Kota Singkawang juga harus bisa ditunjukkan kepada siapapun juga.

"Karena dengan karamahan dan kenyamanan itulah setidaknya dapat memberikan dampak yang positif bagi masyarakat Kota Singkawang ke depannya," ujar dia.

Menurutnya, pengunjung diharapkan akan bercerita kepada orang lain, sehingga ke depannya bisa membawa orang lebih banyak lagi ke Kota Singkawang.

"Intinya, nama baik Kota Singkawang harus tetap kita jaga," pesannya.

Baca juga: Hotel Singkawang diimbau jujur

Secara terpisah, Kapolres Singkawang AKBP Yuri Nurhidayat mengatakan jumlah personel yang dilibatkan dalam pengamanan hari raya Idul Fitri yang biasa disebut dengan Operasi Ketupat disiapkan sebanyak 310 personel.

"Dimana pelaksanaannya akan digelar selama 18 hari, yang dimulai dari tanggal 7-24 Juni 2018," katanya.

Disamping melibatkan ratusan personel, pihaknya juga telah mendirikan sebanyak enam pos pengamanan.

"Adapun titik-titiknya, antara lain simpang BNI, simpang VIT, simpang Jl Kalimantan, rumah Bhabinkamtibmas (dekat Taman Cinta Water Borm), di Sedau dan Pasir Panjang," ujarnya.

Baca juga: Legislator Singkawang Minta Hotel Tidak Naikkan Tarif

Sementara fokus sasaran pengamanan adalah pertama, arus mudik dan balik. Kedua, tempat-tempat keramaian masyarakat seperti pertokoan, Mall dan objek wisata.

Ketiga, antisipasi kejadian-kejadian tindak pidana lainnya seperti pencurian dan melakukan patroli di perkampungan.

Keempat, mengantisipasi adanya gerakan-gerakan radikalisme yang kiranya dapat mengganggu kegiatan masyarakat Singkawang.

"Kita ingin Singkawang ini tetap aman dan damai bagi siapapun juga, apalagi Singkawang merupakan kota wisata dan kami perkirakan pada musim libur (idul fitri maupun sekolah) masyarakat dari luar akan datang ke Singkawang untuk berwisata," katanya.(KR-RDO)
 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018