Pontianak (Antaranews Kalbar) - Kapolda Kalimantan Barat, Irjen (Pol) Didi Haryono menyatakan, sebagian besar kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di Kalbar karena ulah manusia.

"Hampir 99 persen karhutla biasanya terjadi karena ulah manusia yang dengan sengaja membakar lahannya," kata Didi Haryono di Pontianak, Senin.

 Sehingga, menurut dia, masyarakat perlu mengetahui dampak dari karhutla tersebut, agar ke depannya mereka tidak lagi melakukan pembakaran, baik lahan maupun lainnya.

 "Kebakaran hutan dan lahan sangat berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia, dan mengganggu atau berdampak pada perekonomian," ujarnya.

 Hingga saat ini, Polda Kalbar bersama instansi terkait lainnya, terus melakukan upaya pencegahan karhutla, melalui upaya pembangunan kanal atau pun tempat yang dapat menampung air agar nantinya bisa digunakan untuk memadamkan karhutla.

"Dari data atau pemetaan kami, ada sekitar 182 titik atau wilayah berpotensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan yang tersebar di kabupaten/kota di Kalbar. Biasanya karhutla paling banyak terjadi di Ketapang, dan Kubu Raya," ujarnya.

 Polda Kalbar, menurut dia akan memproses siapa saja yang terlibat dalam kasus pembakaran hutan dan lahan sesuai dengan aturan yang berlaku.

 Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah Kalbar, TTA Nyarong mengatakan akan menyiapkan enam helikopter untuk melakukan patroli dan memadamkan api pada kebakaran hutan dan lahan di provinsi itu.

 "Saat ini ada empat, dua lagi datang akhir bulan ini. Helikopter ini disiagakan sebagai gerak cepat menangani kebakaran hutan dan lahan," katanya.

 Penempatan enam helikopter itu tersebar di seluruh wilayah Kalbar, diantaranya satu helikopter disiagakan di Ketapang, dan Kayong utara, kemudian satu di Sintang, untuk menjaga wilayah Kapuas Hulu dan Melawi, kemudian satu di Singkawang dan Sambas.

 Selanjutnya tiga helikopter disiagakan di Bandara Supadio Pontianak, dimana tiga helikopter ini disiagakan untuk menjaga wilayah Kubu Raya, Mempawah, Landak, Bengkayang dan Sanggau. Dari tiga yang disiagakan ini satunya adalah helikopter patroli.

 

Pewarta: Andilala

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018