Pontianak (Antaranews Kalbar) - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Singkawang, Kalimantan Barat, HM Nadjib mengatakan, pembangunan WC dan drainase lingkungan mendominasi kegiatan fisik tahun 2018.

"Hal ini bukan tanpa alasan karena selain kedua sarana prasarana sudah banyak yang rusak juga dalam rangka menciptakan sekolah yang sehat dan ramah lingkungan," kata Nadjib saat dihubungi di Singkawang, Jumat.

Pada umumnya program DAK untuk rehab dan pembangunan WC sekolah, di mana pembangunan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dasar sekolah itu sendiri.

Karena keberadaan WC masuk dalam standar pelayanan minimal (SPM) sebuah sekolah.

"Di mana satu WC diperuntukkan untuk 40 siswa. Itu standar minimalnya, sehingga jika banyak siswanya maka kebutuhan WC ini menyesuaikan jumlah siswa tersebut," ujarnya.

Bahkan, dari pendataan yang dilakukan pihaknya, bahwa kebutuhan WC perlu ditambah dan banyak yang diperbaiki baik sekolah dasar maupun sekolah menengah pertama (SMP).

"Jadi perlu banyak penambahan WC maupun pembenahan bangunan WC," ungkapnya.

Baik pembangunan WC berupa pembenahan dan rehab merupakan upaya pihak dinas maupun sekolah dalam upaya agar lingkungan sekolah tetap sehat.

Ditambah lagi sekolah-sekolah yang ada bakal dibangun saluran air lingkungan sekolah. "Dimana pembangunan maupun rehab WC dan saluran air ini juga merupakan keinginan bersama mewujudkan pencapaian Millennium Development Goals (MDGs)," jelasnya.

Pihaknya sangat terobsesi untuk memenuhi standar MDGs dalam upaya menciptakan sekolah yang sehat dan ramah lingkungan.



 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018