Pontianak (Antaranews Kalbar) - Pemerintah Kota Pontianak, Kalbar menargetkan 100 persen cakupan anak-anak di kota itu mendapatkan imunisasi campak dan Measles Rubella (MR).
"Sasaran cakupan imunisasi campak dan MR adalah anak dengan usia 9 - 15 tahun," kata Wakil Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Kamis.
Ia menyebutkan, ada sekitar 150 ribu warga dengan rentang usia tersebut di Kota Pontianak. “Kami akan libatkan sekolah-sekolah, baik sekolah negeri, swasta maupun sekolah-sekolah di bawah Kementerian Agama dalam mencapai target imunisasi campak dan MR.
Ia berharap jajaran Dinas Kesehatan Kota Pontianak beserta seluruh Puskesmas yang ada, bisa maksimal melakukan pencanangan imunisasi serta mensosialisasikan kepada warga Kota Pontianak, terutama dengan melibatkan PKK dan Kader Posyandu. "Supaya tidak ada lagi virus yang menyebabkan penyakit campak dan rubella," ujarnya.
Ia menambahkan, kondisi saat ini di Pontianak masih normal. Kendati demikian, perlu dilakukan langkah antisipasi dengan mendata anak-anak yang lahir, karena virus penyebab rubella memang harus dibasmi. "Tetapi yang tak kalah penting adalah bagaimana menjalankan pola hidup sehat dan itu harus terus dicanangkan," katanya.
Ia juga mengimbau, kepada masyarakat supaya senantiasa menjaga kebersihan lingkungan, peduli terhadap lingkungan, misalnya ibu-ibu hamil harus memeriksakan kandungannya secara rutin, membawa anak ke puskesmas untuk dilakukan imunisasi atau pengobatan-pengobatan lainnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Sidiq Handanu menyatakan, pihaknya menargetkan 100 persen sasaran itu mendapatkan imunisasi, baik vaksin rubella maupun campak.
Menurut dia, di tingkat Dinas Kesehatan Kota Pontianak, sistem pelaporan dilakukan secara online. "Jadi kalau ingin mendapat informasi mengenai cakupan imunisasi per hari, bisa dilihat secara online," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Sasaran cakupan imunisasi campak dan MR adalah anak dengan usia 9 - 15 tahun," kata Wakil Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Kamis.
Ia menyebutkan, ada sekitar 150 ribu warga dengan rentang usia tersebut di Kota Pontianak. “Kami akan libatkan sekolah-sekolah, baik sekolah negeri, swasta maupun sekolah-sekolah di bawah Kementerian Agama dalam mencapai target imunisasi campak dan MR.
Ia berharap jajaran Dinas Kesehatan Kota Pontianak beserta seluruh Puskesmas yang ada, bisa maksimal melakukan pencanangan imunisasi serta mensosialisasikan kepada warga Kota Pontianak, terutama dengan melibatkan PKK dan Kader Posyandu. "Supaya tidak ada lagi virus yang menyebabkan penyakit campak dan rubella," ujarnya.
Ia menambahkan, kondisi saat ini di Pontianak masih normal. Kendati demikian, perlu dilakukan langkah antisipasi dengan mendata anak-anak yang lahir, karena virus penyebab rubella memang harus dibasmi. "Tetapi yang tak kalah penting adalah bagaimana menjalankan pola hidup sehat dan itu harus terus dicanangkan," katanya.
Ia juga mengimbau, kepada masyarakat supaya senantiasa menjaga kebersihan lingkungan, peduli terhadap lingkungan, misalnya ibu-ibu hamil harus memeriksakan kandungannya secara rutin, membawa anak ke puskesmas untuk dilakukan imunisasi atau pengobatan-pengobatan lainnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Sidiq Handanu menyatakan, pihaknya menargetkan 100 persen sasaran itu mendapatkan imunisasi, baik vaksin rubella maupun campak.
Menurut dia, di tingkat Dinas Kesehatan Kota Pontianak, sistem pelaporan dilakukan secara online. "Jadi kalau ingin mendapat informasi mengenai cakupan imunisasi per hari, bisa dilihat secara online," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018