Pontianak (Antaranews Kalbar) - Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat Andy Jap mengatakan, pada bulan Agustus dan Seprtember mendatang, pihaknya akan melakukan imunisasi Campak dan Rubella bagi masyarakat Kalbar.
"Sesuai program yang ada, rencananya imunisasi campak dan rubella ini akan dilakukan pada bulan Agustus dan September," kata Andy di Pontianak, Minggu.
Terkait program imunisasi tersebut, pihaknya sudah melakukan sosialisasi tentang penyakit sejak dua bulan lalu. Berbagai media promosi juga digunakan untuk memberikan informasi kepada masyarakat.
Dia menjelaskan, kampanye campak se-Indonesia tahun lalu dilakukan di Pulau Jawa dan Bali. Tahun ini berlanjut di Pulau Kalimantan, Sumatera, NTT, NTB dan Papua.
Andy memastikan pemerintah Indonesia memiliki komitmen kuat mengejar eliminasi penyakit Campak dan Rubella di tahun 2020.
"Dinkes menggelar pertemuan advokasi sosialisasi dan koordinasi untuk kampanye Measles Rubella demi mencapai eliminasi pada 2020 nanti," tuturnya.
Sosialisasi penting dilakukan karena penyakit campak dan rubella merupakan penyakit menular yang mengakibatkan komplikasi berat.
Vaksin campak memiliki efikasi sekitar 85 persen dan terhadap anak-anak yang belum memiliki kekebalan tubuh yang baik maka menjadi kelompok yang rentan akan penyakit ini.
Demikian pula dengan rubella termasuk penyakit akut dan ringan yang mudah rentan menyerang kelompok anak-anak dan dewasa yang masih muda.
"Pemberian imunisasi tambahan untuk vaksin campak terus dilakukan dari usia 9 hingga 15 tahun dengan peralihan vaksin MR," katanya.
Sementara itu di Kalimantan Barat pada tahun 2017 total penyakit campak mencapai 1.202 kasus. Dari 1.202 kasus yang diambil sample sebanyak 280 kasus dengan positif 70 kasus campak dan rubella sebanyak 58 kasus.
Tahun 2017 KLB terjadi di Kalbar, 141 kasus ditemui di sembilan desa dari tujuh kabupaten yang ada. "Harapannya dengan sosialisasi yang dilakukan pencapaian imunisasi bisa maksimal dan target eliminasi Campak dan Rubella tercapai," kata Andy