Putussibau (Antaranews Kalbar) - Sekitar dua ribu umat Islam melaksanakan sholat Idul Adha di Bandara Pangsuma Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, Rabu pagi.
Pada rangkaian shAlat Idul Adha itu ada tiga hal penting makna Idul Adha yang disampaikan Iwan Setiawan sebagai khatib yaitu makna hubungan orang tua dan anaknya, kedua keseimbangan usaha dan tawakal serta yang ketiga,berkorban untuk agama Allah.
"Anak pecandu narkoba dan durhaka kepada orang tua diharamkan masuk surga," kata Iwan.
Untuk itu, sudah menjadi tanggungj awab orang tua mendidik anak untuk patuh dan taat kepada mereka. Seperti halnya yang dilakukan oleh Nabi Ismail.
Iwan menyatakan, dalam keseimbangan usaha dan tawakal artinya tetap berusaha disertai doa.
"Sayang terhadap anak dan istri, namun perintah Allah harus di patuhi," ujarnya.
Tidak hanya itu, dikatakan Iwan, sebagai umat Islam, maka kita harus bisa berkorban bagi agama Allah. Apa saja usaha mendekatkan diri kepada Allah adalah kurban, banyak sarana untuk dilakukan pengorbanan kepada Allah.
"Hidup ini untuk ibadah dengan pengorbanan Allah akan menolong hidup kita," kata Iwan.
Bahkan, dia juga menyampaikan hidup itu perjuangan dalam perjuangan memerlukan pengorbanan, tiada perjuangan tanpa pengorbanan.
"Orang tua melakukan pengorbanan dalam membesarkan anak - anaknya mencapai kesuksesan, pengorbanan bukti kejujuran suatu perjuangan didalam diri kita," ujarnya.
Shalat Idul Adha itu dipimpin H Muhammad Asyari yang juga menjabat sebagai Ketua Pengadilan Agama Kapuas Hulu, dihadiri Sekda Kapuas Hulu beserta sejumlah pejabat penting di lingkungan Pemerintah Daerah Kapuas Hulu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
Pada rangkaian shAlat Idul Adha itu ada tiga hal penting makna Idul Adha yang disampaikan Iwan Setiawan sebagai khatib yaitu makna hubungan orang tua dan anaknya, kedua keseimbangan usaha dan tawakal serta yang ketiga,berkorban untuk agama Allah.
"Anak pecandu narkoba dan durhaka kepada orang tua diharamkan masuk surga," kata Iwan.
Untuk itu, sudah menjadi tanggungj awab orang tua mendidik anak untuk patuh dan taat kepada mereka. Seperti halnya yang dilakukan oleh Nabi Ismail.
Iwan menyatakan, dalam keseimbangan usaha dan tawakal artinya tetap berusaha disertai doa.
"Sayang terhadap anak dan istri, namun perintah Allah harus di patuhi," ujarnya.
Tidak hanya itu, dikatakan Iwan, sebagai umat Islam, maka kita harus bisa berkorban bagi agama Allah. Apa saja usaha mendekatkan diri kepada Allah adalah kurban, banyak sarana untuk dilakukan pengorbanan kepada Allah.
"Hidup ini untuk ibadah dengan pengorbanan Allah akan menolong hidup kita," kata Iwan.
Bahkan, dia juga menyampaikan hidup itu perjuangan dalam perjuangan memerlukan pengorbanan, tiada perjuangan tanpa pengorbanan.
"Orang tua melakukan pengorbanan dalam membesarkan anak - anaknya mencapai kesuksesan, pengorbanan bukti kejujuran suatu perjuangan didalam diri kita," ujarnya.
Shalat Idul Adha itu dipimpin H Muhammad Asyari yang juga menjabat sebagai Ketua Pengadilan Agama Kapuas Hulu, dihadiri Sekda Kapuas Hulu beserta sejumlah pejabat penting di lingkungan Pemerintah Daerah Kapuas Hulu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018