Pontianak (Antaranews Kalbar) - Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menyatakan pihaknya memfokuskan peningkatan Indek Pembangunan Manusia dan infrastruktur pada rancangan awal Rencana Pembangunan Jangka Menegah Daerah (RPJMD) tahun 2019-2023.

Hal itu tertuang dalam nota kesepakatan tentang RPJMD 2019-2023 dengan DPRD Provinsi Kalbar yang ditandatangani di Balairung Sari gedung DPRD di Pontianak, Selasa.

Gubernur Kalbar mefokuskan peningkatan IPM, infrastuktur, ekonomi, kesehatan, pendidikan maupun trasnportasi di Provinsi Kalbar.

Untuk rician dan uraiannya pertahun sudah dilakukan secara jelas dan tersusun yang telah diberikan kepada anggota legislatif tersebut.

"Tahun depan kita akan mulai untuk pendidikan pada saat tahun ajaran baru, dengan membebaskan biaya untuk SMA dan SMK negeri yang ada di Kalbar. Dan kita akan memulai membangun ?ruang rawat inap yang persenpatif untuk RSUD Soedarso," kata Sutarmidji.

Pada tahun pertama mulai berupaya bersama pihak Kodam dan Polda serta para bupati dan wali kota yang ada untuk percepatan membangun desa mandiri yang saat ini baru ada satu, dan target lima tahun ke depan bisa antara 200-400 desa mandiri.

Untuk APBD ke depan diterapkan secara belanja langsung, serta dari total APBD yang ada 20 persen nantinya akan diarahkan ke desa dengan berbagai indikator desa mandiri 68 indikator desa mandiri tersebut.

"Dari 68 indikator itu kita liat yang mana bisa ditangani dari dana desa dan yang mana bisa ditangani oleh kabupaten/kota Serta indikator yang mana bisa ditangani oleh Pemerintah Provinsi," katanya.

Dengan adanya sinergi ini terwujud dan dilaksanakan, Sutarmidji berkeyakinan dari jumlah desa sebanyak 2031 desa yang ada bisa menjadi desa mandiri di kalbar.

"Kalo sinergi ini bisa terwujud, saya yakin 20 persen sampai 30 persen desa yang ada di Kalbar bisa menjadi desa mandiri," katanya.




 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018