Situasi di sejumlah kawasan di Kota Pontianak terpantau lengang terutama di daerah pusat perdagangan ketika pelaksanaan pemungutan suara, Rabu pagi.
Di Pasar Flamboyan, Jalan Gajahmada, yang juga pusat pasar tradisional terbesar di Kota Pontianak, juga tidak terlihat kepadatan seperti hari-hari biasa.
Pada hari biasa, di kawasan pasar tersebut umumnya berjejer mobil maupun sepeda motor yang parkir hingga memakan badan jalan sebanyak dua hingga tiga lajur. Namun pada Rabu pagi, hanya satu lajur jalan yang digunakan untuk parkir.
Di Jalan Tanjungpura Pontianak, yang juga menjadi salah satu pusat perdagangan di Kota Pontianak, tidak nampak ramai.
Begitu pula di Jalan Nusa Indah Pontianak. Setiap hari, kawasan ini umumnya dipadati warga maupun pedagang kecil yang mencari pernak pernik pakaian dan pakaian jadi.
Sejumlah pemilik usaha memilih untuk meliburkan karyawannya pada Kamis (18/4) dan kembali buka pada Senin (22/4).
Seperti di PD Jaya Raya Jalan Tanjungpura Pontianak, terhitung Rabu ini mereka tutup dan buka kembali pada Senin pekan depan.
Pedagang bahan bangunan di Jalan Ayani Pontianak juga tutup dari Rabu hingga Senin baru masuk kembali.
Cuaca di Kota Pontianak sejak pagi cukup teduh dan beranjak cerah siangnya. Tidak terlihat antusias yang berlebihan dari warga akan pemilu kali ini.
Di TPS 01 Desa Semuntik, Kecamatan Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, pada pukul 08.00 WIB juga masih sepi. Pada pilkada tahun lalu, warga di desa tersebut memilih untuk tidak menyalurkan hak suaranya.
Sedangkan di TPS 142 Kelurahan Sungai Bangkong, Kecamatan Pontianak Kota, Kota Pontianak, tidak terjadi antrean yang lama untuk memilih. Untuk satu pemilih, butuh waktu setidaknya lima menit. Karena ada lima lembar surat suara, dan harus menggunakan pola yang sama saat dilipat kembali sehingga perlu waktu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
Di Pasar Flamboyan, Jalan Gajahmada, yang juga pusat pasar tradisional terbesar di Kota Pontianak, juga tidak terlihat kepadatan seperti hari-hari biasa.
Pada hari biasa, di kawasan pasar tersebut umumnya berjejer mobil maupun sepeda motor yang parkir hingga memakan badan jalan sebanyak dua hingga tiga lajur. Namun pada Rabu pagi, hanya satu lajur jalan yang digunakan untuk parkir.
Di Jalan Tanjungpura Pontianak, yang juga menjadi salah satu pusat perdagangan di Kota Pontianak, tidak nampak ramai.
Begitu pula di Jalan Nusa Indah Pontianak. Setiap hari, kawasan ini umumnya dipadati warga maupun pedagang kecil yang mencari pernak pernik pakaian dan pakaian jadi.
Sejumlah pemilik usaha memilih untuk meliburkan karyawannya pada Kamis (18/4) dan kembali buka pada Senin (22/4).
Seperti di PD Jaya Raya Jalan Tanjungpura Pontianak, terhitung Rabu ini mereka tutup dan buka kembali pada Senin pekan depan.
Pedagang bahan bangunan di Jalan Ayani Pontianak juga tutup dari Rabu hingga Senin baru masuk kembali.
Cuaca di Kota Pontianak sejak pagi cukup teduh dan beranjak cerah siangnya. Tidak terlihat antusias yang berlebihan dari warga akan pemilu kali ini.
Di TPS 01 Desa Semuntik, Kecamatan Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, pada pukul 08.00 WIB juga masih sepi. Pada pilkada tahun lalu, warga di desa tersebut memilih untuk tidak menyalurkan hak suaranya.
Sedangkan di TPS 142 Kelurahan Sungai Bangkong, Kecamatan Pontianak Kota, Kota Pontianak, tidak terjadi antrean yang lama untuk memilih. Untuk satu pemilih, butuh waktu setidaknya lima menit. Karena ada lima lembar surat suara, dan harus menggunakan pola yang sama saat dilipat kembali sehingga perlu waktu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019