Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kalbar, Yuliardi Qamal menyebutkan kamar-kamar hotel di Pontianak dan sekitarnya penuh hotel saat pelaksanaan Seleksi Tilawah Qur'an (STQ) Tingkat Nasional XXV Tahun 2019 yang akan berlangsung di Pontianak pada 27 Juni hingga 6 Juli 2019.
"Adanya STQ tentu memiliki dampak yang besar dari berbagai hal termasuk dari perhotelan. Kamar mayoritas penuh diisi oleh peserta dari 33 provinsi yang ikut," ujar Yuliardi di Pontianak, Juni.
Ia menyebutkan bahwa pihaknya sudah siap menyambut tamu di STQ dan akan memberikan pelayanan yang terbaik. "Kami sangat siap untuk STQ. Sebelumnya sudah beberapa kegiatan nasional kita mampu ikut menyukseskannya," katanya.
Baca juga: Persiapan STQ Nasional XXV capai 99 persen
Ia berharap agenda nasional lainnya dapat ditarik atau digelar di Kalbar sehingga berdampak luas bagi daerah. "Jadi kami minta dan harap kegiatan seperti ini banyak digelar di Pontianak. Kami siap mendukung," katanya.
STQ XXV Tahun 2019 dilaksanakan di lima lokasi. Taman Alun-alun Kapuas dengan latar belakang Sungai Kapuas akan menjadi pusat pembukaan dan penutupannya.
Selain di Taman Alun-alun Kapuas, Tugu Khatulistiwa juga menjadi lokasi tempat digelarnya STQ. Menurut dia, dipilihnya Tugu Khatulistiwa lantaran sebagai satu-satunya kota di dunia yang dilewati garis Khatulistiwa.
Baca juga: STQ XXV Nasional dikemas dengan konsep khas Pontianak
Kemudian, di kawasan Taman Alun Kapuas atau waterfront dibangun mimbar tilawah di atas air secara permanen. Mimbar didesain berbentuk tanjak khas melayu dengan pernak-perniknya sehingga di sana akan menjadi monumen, demikian pula halnya di Tugu Khatulistiwa.
Selanjutnya, Masjid Raya Mujahidin, digunakan untuk pameran STQ ke 25 dan cabang lomba tahfidz golongan tahfidz 10-20 juz putra-putri.
Kemudian, Perpustakaan Universitas Tanjungpura, menjadi arena kegiatan lomba cabang tahfidz, golongan tahfidz 30 juz dan tafsir bahasa Arab putra-putri.
Baca juga: Persiapan pelaksanaan STQ tingkat Nasional Rampung H-7
Terakhir, kegiatan dipusatkan di Aula IAIN Pontianak Aula IAIN akan menjadi arena kegiatan lomba cabang tahfidz golongan hafalan Al-hadist.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
"Adanya STQ tentu memiliki dampak yang besar dari berbagai hal termasuk dari perhotelan. Kamar mayoritas penuh diisi oleh peserta dari 33 provinsi yang ikut," ujar Yuliardi di Pontianak, Juni.
Ia menyebutkan bahwa pihaknya sudah siap menyambut tamu di STQ dan akan memberikan pelayanan yang terbaik. "Kami sangat siap untuk STQ. Sebelumnya sudah beberapa kegiatan nasional kita mampu ikut menyukseskannya," katanya.
Baca juga: Persiapan STQ Nasional XXV capai 99 persen
Ia berharap agenda nasional lainnya dapat ditarik atau digelar di Kalbar sehingga berdampak luas bagi daerah. "Jadi kami minta dan harap kegiatan seperti ini banyak digelar di Pontianak. Kami siap mendukung," katanya.
STQ XXV Tahun 2019 dilaksanakan di lima lokasi. Taman Alun-alun Kapuas dengan latar belakang Sungai Kapuas akan menjadi pusat pembukaan dan penutupannya.
Selain di Taman Alun-alun Kapuas, Tugu Khatulistiwa juga menjadi lokasi tempat digelarnya STQ. Menurut dia, dipilihnya Tugu Khatulistiwa lantaran sebagai satu-satunya kota di dunia yang dilewati garis Khatulistiwa.
Baca juga: STQ XXV Nasional dikemas dengan konsep khas Pontianak
Kemudian, di kawasan Taman Alun Kapuas atau waterfront dibangun mimbar tilawah di atas air secara permanen. Mimbar didesain berbentuk tanjak khas melayu dengan pernak-perniknya sehingga di sana akan menjadi monumen, demikian pula halnya di Tugu Khatulistiwa.
Selanjutnya, Masjid Raya Mujahidin, digunakan untuk pameran STQ ke 25 dan cabang lomba tahfidz golongan tahfidz 10-20 juz putra-putri.
Kemudian, Perpustakaan Universitas Tanjungpura, menjadi arena kegiatan lomba cabang tahfidz, golongan tahfidz 30 juz dan tafsir bahasa Arab putra-putri.
Baca juga: Persiapan pelaksanaan STQ tingkat Nasional Rampung H-7
Terakhir, kegiatan dipusatkan di Aula IAIN Pontianak Aula IAIN akan menjadi arena kegiatan lomba cabang tahfidz golongan hafalan Al-hadist.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019