Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan peluncuran rudal-rudal taktis pada Selasa (6/8) adalah peringatan terhadap latihan militer gabungan yang digelar Amerika Serikat dan Korea Selatan, menurut laporan media pemerintah Korut, KCNA, Rabu.
Kim mengatakan langkah tindakan militer itu merupakan "kesempatan untuk mengirimkan peringatan yang memadai terhadap latihan perang bersama yang sedang dijalankan oleh pihak berwenang AS dan Korea Selatan," lapor KCNA.
Baca juga: Korea Utara tembakkan rudal untuk keempat kalinya
Baca juga: Ukraina uji coba sistem rudal AS
"Peluru-peluru kendali taktis jenis baru", yang diluncurkan dari bagian barat Korea Utara, terbang melewati semenanjung "di atas wilayah ibu kota dan daerah pedalaman di wilayah tengah" untuk "secara tepat menghantam pulau kecil yang dijadikan sasaran" di lautan perairan timur negeri," kata KCNA.
Peluncuran "tentunya menguji keandalan, keamanan dan kemampuan perang sesungguhnya" senjata tersebut, lapor KCNA.
Laporan tersebut menegaskan pandangan para pengamat bahwa peluncuran itu memperlihatkan kepercayaan diri Korea Utara terhadap teknologi rudalnya.
Baca juga: AS tak miliki izin PBB untuk serang Suriah
Penasihat keamanan nasional AS John Bolton pada Selasa memperingatkan Korea Utara soal janji pemimpinnya kepada Presiden Donald Trump untuk tidak melanjutkan peluncuran rudal antarbenua.
Peringatan itu ia nyatakan setelah Pyongyang melakukan uji coba rudal jarak-pendek untuk keempat kalinya dalam waktu kurang dari dua pekan dan mengeluarkan peringatan bahwa Korut akan menempuh "jalan baru."
Baca juga: AS Pertimbangkan Penjualan Rudal Nilai Tinggi
Baca juga: Rusia akan kirim sistem rudal S-400 ke Turki
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
Kim mengatakan langkah tindakan militer itu merupakan "kesempatan untuk mengirimkan peringatan yang memadai terhadap latihan perang bersama yang sedang dijalankan oleh pihak berwenang AS dan Korea Selatan," lapor KCNA.
Baca juga: Korea Utara tembakkan rudal untuk keempat kalinya
Baca juga: Ukraina uji coba sistem rudal AS
"Peluru-peluru kendali taktis jenis baru", yang diluncurkan dari bagian barat Korea Utara, terbang melewati semenanjung "di atas wilayah ibu kota dan daerah pedalaman di wilayah tengah" untuk "secara tepat menghantam pulau kecil yang dijadikan sasaran" di lautan perairan timur negeri," kata KCNA.
Peluncuran "tentunya menguji keandalan, keamanan dan kemampuan perang sesungguhnya" senjata tersebut, lapor KCNA.
Laporan tersebut menegaskan pandangan para pengamat bahwa peluncuran itu memperlihatkan kepercayaan diri Korea Utara terhadap teknologi rudalnya.
Baca juga: AS tak miliki izin PBB untuk serang Suriah
Penasihat keamanan nasional AS John Bolton pada Selasa memperingatkan Korea Utara soal janji pemimpinnya kepada Presiden Donald Trump untuk tidak melanjutkan peluncuran rudal antarbenua.
Peringatan itu ia nyatakan setelah Pyongyang melakukan uji coba rudal jarak-pendek untuk keempat kalinya dalam waktu kurang dari dua pekan dan mengeluarkan peringatan bahwa Korut akan menempuh "jalan baru."
Baca juga: AS Pertimbangkan Penjualan Rudal Nilai Tinggi
Baca juga: Rusia akan kirim sistem rudal S-400 ke Turki
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019