Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengingatkan kepada mahasiswa asal kabupaten itu untuk peduli kepada kondisi sebagian masyarakat yang belum terdidik.
"Yang banyak kurang terdidik itu ada di kampung-kampung dan desa. Kita semua harus bertanggung jawab, termasuk mahasiswa sebagai kaum terdidik," katanya di Sungai Raya, Jumat.
Dia mengatakan hal itu pada penutupan Program Magang 3 dan Kuliah Kerja Mahasiswa Tahun Akademik 2019/2020 Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (IKIP PGRI) Pontianak di Kabupaten Kubu Raya.
Muda mengungkapkan IKIP PGRI Pontianak salah satu kampus di mana terdapat cukup banyak mahasiswa berasal dari Kabupaten Kubu Raya.
Untuk itu, dia berharap, magang dan KKM dapat melahirkan berbagai ide inovatif yang pada gilirannya memperkuat kompetensi diri mahasiswa.
Menurut dia, meski berasal dari desa, mahasiswa tetap harus memiliki kemampuan yang andal.
"Kita harus berpikir besar, biar kita berasal dari kampung, jangan berpikir dan bertindak kampungan. Karena banyak orang kota tapi bertindak kampungan," katanya.
Muda mengapresiasi kegiatan magang dan KKM.
Dirinya berharap, IKIP PGRI Pontianak ke depannya kembali menempatkan mahasiswa magang dan KKM di Kubu Raya, tidak hanya di sekolah-sekolah, tetapi juga di pemerintahan desa.
"Karena di desa ada berbagai program untuk memperkuat masyarakat, yang pada akhirnya juga memperkuat kompetensi diri," katanya.
Rektor IKIP PGRI Pontianak Rustam berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Kubu Raya atas suksesnya kegiatan magang 3 dan KKM IKIP PGRI Pontianak.
"Kami mohon maaf jika selama program magang dan KKM terdapat kesalahan yang dilakukan mahasiswa," ucapnya.
Ia mengatakan para mahasiswa magang terjun ke masyarakat setelah sebelumnya menjalani pendidikan di ruang kelas.
Untuk itu, ia meminta masukan agar pihaknya dapat meningkatkan kualitas pelaksanaan magang dan KKM ke depannya.
Dia menerangkan magang 3 dan KKM dilakukan mahasiswa semester VII. Sebelumnya, mahasiswa juga melaksanakan magang 2 di semester V dan magang 1 di semester III.
"Kegiatan magang 3 dan KKM ini dilaksanakan sekitar empat bulan. Dari Senin sampai Jumat mereka melaksanakan di tiap sekolah, dan untuk Sabtu dan Minggu baru melakukan di kelurahan atau desa," katanya.
Dia mengharapkan kegiatan magang dan KKM menjadi proses pembelajaran untuk masa depan mahasiswa.
"Tentu tidak hanya pengalaman yang didapat, tetapi juga pembelajaran hidup yang nyata yang perlu dalam membangun masa depan," katanya.
Setelah penarikan oleh pihak kampus, mahasiswa diharapkan dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapat selama magang dan KKM.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
"Yang banyak kurang terdidik itu ada di kampung-kampung dan desa. Kita semua harus bertanggung jawab, termasuk mahasiswa sebagai kaum terdidik," katanya di Sungai Raya, Jumat.
Dia mengatakan hal itu pada penutupan Program Magang 3 dan Kuliah Kerja Mahasiswa Tahun Akademik 2019/2020 Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (IKIP PGRI) Pontianak di Kabupaten Kubu Raya.
Muda mengungkapkan IKIP PGRI Pontianak salah satu kampus di mana terdapat cukup banyak mahasiswa berasal dari Kabupaten Kubu Raya.
Untuk itu, dia berharap, magang dan KKM dapat melahirkan berbagai ide inovatif yang pada gilirannya memperkuat kompetensi diri mahasiswa.
Menurut dia, meski berasal dari desa, mahasiswa tetap harus memiliki kemampuan yang andal.
"Kita harus berpikir besar, biar kita berasal dari kampung, jangan berpikir dan bertindak kampungan. Karena banyak orang kota tapi bertindak kampungan," katanya.
Muda mengapresiasi kegiatan magang dan KKM.
Dirinya berharap, IKIP PGRI Pontianak ke depannya kembali menempatkan mahasiswa magang dan KKM di Kubu Raya, tidak hanya di sekolah-sekolah, tetapi juga di pemerintahan desa.
"Karena di desa ada berbagai program untuk memperkuat masyarakat, yang pada akhirnya juga memperkuat kompetensi diri," katanya.
Rektor IKIP PGRI Pontianak Rustam berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Kubu Raya atas suksesnya kegiatan magang 3 dan KKM IKIP PGRI Pontianak.
"Kami mohon maaf jika selama program magang dan KKM terdapat kesalahan yang dilakukan mahasiswa," ucapnya.
Ia mengatakan para mahasiswa magang terjun ke masyarakat setelah sebelumnya menjalani pendidikan di ruang kelas.
Untuk itu, ia meminta masukan agar pihaknya dapat meningkatkan kualitas pelaksanaan magang dan KKM ke depannya.
Dia menerangkan magang 3 dan KKM dilakukan mahasiswa semester VII. Sebelumnya, mahasiswa juga melaksanakan magang 2 di semester V dan magang 1 di semester III.
"Kegiatan magang 3 dan KKM ini dilaksanakan sekitar empat bulan. Dari Senin sampai Jumat mereka melaksanakan di tiap sekolah, dan untuk Sabtu dan Minggu baru melakukan di kelurahan atau desa," katanya.
Dia mengharapkan kegiatan magang dan KKM menjadi proses pembelajaran untuk masa depan mahasiswa.
"Tentu tidak hanya pengalaman yang didapat, tetapi juga pembelajaran hidup yang nyata yang perlu dalam membangun masa depan," katanya.
Setelah penarikan oleh pihak kampus, mahasiswa diharapkan dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapat selama magang dan KKM.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019