Majelis Pustaka dan Informasi Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Provinsi Kalimantan Barat membuka Sekolah Jurnalistik Muhammadiyah angkatan pertama.
“Sekolah Jurnalistik Muhammadiyah berlangsung selama enam bulan, 14 Februari 2020 – 29 Juni 2020 dengan pertemuan enam belas kali,” kata Ketua MPI PWM Kalbar, Dedy Ari Asfar di Pontianak, Jumat.
Dedy menambahkan bahwa Sekolah Jurnalistik Muhammadiyah ini akan berlanjut ke angkatan selanjutnya.
Baca juga: Perempuan punya peran penting dalam kemajuan jurnalistik di suatu daerah
Baca juga: Kedubes AS gelar pelatihan jurnalistik khusus perempuan
“Semoga sekolah ini bisa berlanjut ke angkatan selanjutnya,tidak berhenti disini saja,” papar dia.
Tempat pembelajaran menggunakan fasilitas amal usaha Muhammadiyah di antaranya STIK Pontianak Muhammadiyah, SD Muhammadiyah 1, SD Muhammadiyah 2 dan di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah.
Menurut Dedy, MPI PWM Kalbar menginginkan sebuah gerakan menulis secara positif dengan pemberitaan yang mencerahkan dan pemberitaan yang muatan kebaikan.
“Kalau kami lihat ada adegium yang terkenal di jurnalistik itu bad news good news, saya pikir itu tidak boleh menjadi ideologi lagi saat ini di jurnalistik karena sudah banyak hal-hal bisa yang diajarkan oleh media sosial yang bermuatan tidak baik,” katanya.
Baca juga: Inilah enam karya jurnalistik terbaik peraih Adinegoro di HPN 2020
Baca juga: Berbagi cerita hari ini di kelas SILVON ke-4
Ia menambahkan , dengan media sosial yang sekarang sebagai wahana media untuk orang belajar dari segala umur dan ingin melatih penulis-penulis yang berpikir positif.
“Berpikiran yang baik sehingga berita yang baik itu bisa melawan berita yang kurang baik,” ujarnya.
Dedy berharap dengan Sekolah Jurnalistik Muhammadiyah agar dapat membuat suatu gerakan menulis itu sebagai gerakan dakwah, dan gerakan merawat ingatan serta memori kolektif tentang muhammadiyah yang berkemajuan di Kalbar ini.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PMW) Kalbar,Pabali Musa mengapresiasi dengan Sekolah Jurnalistik Muhammadiyah.
"Kita mengharapkan terus dibangun kebersamaan dan diberdayakan potensi. Sehingga bagi peserta bisa melanjutkan program dan aktivitasnya," kata dia
Baca juga: Jawa Pos dan Kompas raih Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2018
Baca juga: ANTARA ajak merekam perubahan melalui fotografi
Baca juga: Pameran "Art & Diplomacy", sisi lain sejarah perjuangan Indonesia
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
“Sekolah Jurnalistik Muhammadiyah berlangsung selama enam bulan, 14 Februari 2020 – 29 Juni 2020 dengan pertemuan enam belas kali,” kata Ketua MPI PWM Kalbar, Dedy Ari Asfar di Pontianak, Jumat.
Dedy menambahkan bahwa Sekolah Jurnalistik Muhammadiyah ini akan berlanjut ke angkatan selanjutnya.
Baca juga: Perempuan punya peran penting dalam kemajuan jurnalistik di suatu daerah
Baca juga: Kedubes AS gelar pelatihan jurnalistik khusus perempuan
“Semoga sekolah ini bisa berlanjut ke angkatan selanjutnya,tidak berhenti disini saja,” papar dia.
Tempat pembelajaran menggunakan fasilitas amal usaha Muhammadiyah di antaranya STIK Pontianak Muhammadiyah, SD Muhammadiyah 1, SD Muhammadiyah 2 dan di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah.
Menurut Dedy, MPI PWM Kalbar menginginkan sebuah gerakan menulis secara positif dengan pemberitaan yang mencerahkan dan pemberitaan yang muatan kebaikan.
“Kalau kami lihat ada adegium yang terkenal di jurnalistik itu bad news good news, saya pikir itu tidak boleh menjadi ideologi lagi saat ini di jurnalistik karena sudah banyak hal-hal bisa yang diajarkan oleh media sosial yang bermuatan tidak baik,” katanya.
Baca juga: Inilah enam karya jurnalistik terbaik peraih Adinegoro di HPN 2020
Baca juga: Berbagi cerita hari ini di kelas SILVON ke-4
Ia menambahkan , dengan media sosial yang sekarang sebagai wahana media untuk orang belajar dari segala umur dan ingin melatih penulis-penulis yang berpikir positif.
“Berpikiran yang baik sehingga berita yang baik itu bisa melawan berita yang kurang baik,” ujarnya.
Dedy berharap dengan Sekolah Jurnalistik Muhammadiyah agar dapat membuat suatu gerakan menulis itu sebagai gerakan dakwah, dan gerakan merawat ingatan serta memori kolektif tentang muhammadiyah yang berkemajuan di Kalbar ini.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PMW) Kalbar,Pabali Musa mengapresiasi dengan Sekolah Jurnalistik Muhammadiyah.
"Kita mengharapkan terus dibangun kebersamaan dan diberdayakan potensi. Sehingga bagi peserta bisa melanjutkan program dan aktivitasnya," kata dia
Baca juga: Jawa Pos dan Kompas raih Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2018
Baca juga: ANTARA ajak merekam perubahan melalui fotografi
Baca juga: Pameran "Art & Diplomacy", sisi lain sejarah perjuangan Indonesia
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020