Rekaman suatu peristiwa yang terjadi pada suatu masa merupakan salah satu bukti sejarah yang tidak akan lekang oleh waktu. Kota Pontianak khususnya dan Kalbar umumnya perlu memiliki rekaman-rekaman tersebut yang akan diwariskan ke generasi mendatang. Salah satunya melalui media fotografi.

Terkait dengan rekaman sejarah melalui media fotografi, Kota Pontianak merupakan salah satu dari 10 kota di dunia yang menjadi tuan rumah pameran "Art & Diplomacy", yakni sebuah pameran yang menyajikan beragam peristiwa selama masa kemerdekaan melalui beragam wahana seperti foto, media cetak serta poster dan karikatur.

Pameran tersebut digelar dalam rangka menyambut HUT ke-74 RI, hasil kerja sama Direktorat Sejarah Dirjen Kebudayaan Kemendikbud dengan Galeri Foto Jurnalistik ANTARA dan Gandarrana.
 
Pameran "Art & Diplomacy" (Istimewa)


Pameran berlangsung dari tanggal 24 Agustus hingga 15 September 2019 bertempat di PMK Coworking Space yang terletak di Jalan Karna Sosial Gang Wonoyoso 2 Nomor 3, Pontianak Selatan.

Kepala Biro Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA Biro Kalbar, Teguh Imam Wibowo, membuka pameran tersebut pada Sabtu (24/8) sore.

"Pameran foto ini salah satunya dimaksudkan untuk menarik minat kalangan muda Kalbar, khususnya Kota Pontianak untuk terjun di dunia fotografi terutama dalam mengabadikan berbagai momen-momen penting yang akan menjadi perjalanan tonggak sejarah Kota Pontianak atau Kalbar pada umumnya," kata Teguh.
 

Pameran "Art & Diplomacy" (Istimewa)

Ia mengatakan, di ANTARA sendiri, gagasan mendirikan gedung museum galeri foto itu baru dimulai pada tanggal 27 Desember 1992 ketika ANTARA di pimpin oleh Handojo Nitimihardjo. Kini, gedung museum yang juga tempat pertama kali teks Proklamasi dipancarluaskan itu, diberi nama Graha Bakti ANTARA.

"Hal ini juga sama dilakukan untuk menarik minat dan menambah kecintaan kita terhadap dunia fotografi khususnya yang mengandung nilai-nilai sejarah bangsa ini," ujarnya.

Sebanyak 30 karya seni baik foto, poster, karikatur dan lainnya, dari masa kependudukan penjajahan Belanda dan masa pergerakan kemerdekaan rakyat Indonesia di tampilkan dalam pameran tersebut.
 

Pameran "Art & Diplomacy" (Istimewa)

Selain foto dalam rangkaian kegiatan pembukaan juga dilakukan diskusi-diskusi terkait perkembangan dunia fotografer dengan menghadirkan fotografer senior Kota Pontianak, Timbul Mujadi, dan fotografer ANTARA Kalbar, Jesica Helena Wuysang dan Ahmad Sofian seorang pegiat sejarah.

Puluhan undangan yang hadir sangat antusias untuk melihat langsung karya-karya foto yang sarat akan makna berdirinya negara ini saat ingin melepaskan diri dari belengu penjajahan dan memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Pewarta: Slamet

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019