Seorang pria karyawan perusahaan perkebunan kelapa sawit, Kausar (32) daerah perbatasan Indonesia - Malaysia, Kecamatan Puring Kencana, wilayah Kapuas Hulu, Kalimantan Barat ditemukan tewas membusuk di pinggir sungai. Lokasinya di sekitar perumahan perkebunan kelapa sawit daerah tersebut.
" Korban ditemukan dengan kondisi meninggal dan membusuk menggunakan baju dalam dan tidak menggunakan celana di pinggir sungai dekat pondok permanen perusahaan sawit tepatnya di Desa Kantuk Asam, Kecamatan Puring Kencana," kata Kapolres Kapuas Hulu, melalui Kasat Reskrim Polres Kapuas Hulu, Iptu Siko, dihubungi ANTARA, di Putussibau, Ibu Kota Kabupaten Kapuas Hulu, Minggu.
Disampaikan Siko, penemuan mayat Kausar (korban) pada Minggu (28/6) sekitar pukul 09.00 WIB, oleh orang tua angkat korban dengan kondisi menjadi mayat dan membusuk.
Menurut dia, pencarian bermula ketika korban sudah tiga hari tidak pernah ke rumah orang tua angkat korban yang bernama Norhayati (40), sehingga orang tua korban tersebut mendatangi barak (perumahan perusahaan) PT Sawit Kapuas Kencana untuk menanyakan keberadaan korban.
" Jadi hari Sabtu (27/6) itu orangtua angkat korban datang ke barak menanyakan keberadaan korban, karena biasanya setiap hari korban selalu datang ke rumah orangtua angkatnya, namun orang - orang di barak juga sudah tiga hari tidak melihat korban," ucap Siko.
Sehingga keesokan harinya (Minggu 28/6) orangtua korban bersama sejumlah warga mencari korban dengan menelusuri sungai yang berada diantara barak Divisi II dan Pondok Permanen.
Saat pencarian tercium aroma busuk, ketika di telusuri ternyata itu mayat korban yang sudah membusuk. Atas penemuan mayat tersebut pihak keluarga melaporkan kepada satpam perusahaan, yang kemudian dilaporkan ke petugas di Polsek Puring Kencana.
" Setelah di evakuasi mayat korban dilakukan visum dan diserahkan kepada pihak keluarga, sedangkan penyebab kematian masih menunggu hasil visum dan masih dalam penyelidikan," kata Siko.
Baca juga: Intal warga Teluk Sindor mengapung di sungai Kapuas
Baca juga: Seorang pria di Jongkong ditemukan tewas berlumuran darah
Baca juga: Petugas UPK Badan Air temukan mayat bayi di Kali BKB
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
" Korban ditemukan dengan kondisi meninggal dan membusuk menggunakan baju dalam dan tidak menggunakan celana di pinggir sungai dekat pondok permanen perusahaan sawit tepatnya di Desa Kantuk Asam, Kecamatan Puring Kencana," kata Kapolres Kapuas Hulu, melalui Kasat Reskrim Polres Kapuas Hulu, Iptu Siko, dihubungi ANTARA, di Putussibau, Ibu Kota Kabupaten Kapuas Hulu, Minggu.
Disampaikan Siko, penemuan mayat Kausar (korban) pada Minggu (28/6) sekitar pukul 09.00 WIB, oleh orang tua angkat korban dengan kondisi menjadi mayat dan membusuk.
Menurut dia, pencarian bermula ketika korban sudah tiga hari tidak pernah ke rumah orang tua angkat korban yang bernama Norhayati (40), sehingga orang tua korban tersebut mendatangi barak (perumahan perusahaan) PT Sawit Kapuas Kencana untuk menanyakan keberadaan korban.
" Jadi hari Sabtu (27/6) itu orangtua angkat korban datang ke barak menanyakan keberadaan korban, karena biasanya setiap hari korban selalu datang ke rumah orangtua angkatnya, namun orang - orang di barak juga sudah tiga hari tidak melihat korban," ucap Siko.
Sehingga keesokan harinya (Minggu 28/6) orangtua korban bersama sejumlah warga mencari korban dengan menelusuri sungai yang berada diantara barak Divisi II dan Pondok Permanen.
Saat pencarian tercium aroma busuk, ketika di telusuri ternyata itu mayat korban yang sudah membusuk. Atas penemuan mayat tersebut pihak keluarga melaporkan kepada satpam perusahaan, yang kemudian dilaporkan ke petugas di Polsek Puring Kencana.
" Setelah di evakuasi mayat korban dilakukan visum dan diserahkan kepada pihak keluarga, sedangkan penyebab kematian masih menunggu hasil visum dan masih dalam penyelidikan," kata Siko.
Baca juga: Intal warga Teluk Sindor mengapung di sungai Kapuas
Baca juga: Seorang pria di Jongkong ditemukan tewas berlumuran darah
Baca juga: Petugas UPK Badan Air temukan mayat bayi di Kali BKB
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020