Wakil Gubernur Kalbar Ria Norsan menyebutkan untuk menghadapi musim kemarau yang diprediksi akan segera tiba, para pihak harus ikut mencegah bencana tahunan, yakni kebakaran hutan dan lahan  atau karhutla.

"Karhutla menjadi permasalahan tahunan. Karhutla baik terjadi secara sengaja maupun tidak. Nah, dengan pengalaman yang ada, untuk pencegahan tahun ini perlu peran dan kesadaran semua pihak," ujarnya saat menjadi satu di antara narasumber dalam webinar dengan tema
"Pencegahan Kebakaran Berbasis Masyarakat di Tengah COVID-19, Persiapan Kalbar menghadapi Karhutla" yang dipantau di Pontianak, Selasa.

Ia menyebutkan beragam dampak dari karhutla, mulai ekologi, menurunnya kekayaan hayati dan bahkan mengganggu semua aktivitas masyarakat. Tahun lalu, aktivitas ekonomi, terutama penerbangan, jasa perhotelan dan aktivitas yang berhubungan kegiatan pergerakan, terhambat karena kabut asap.

"Pengendalian karhutla penting. Pemerintah lebih fokus pada pengendalian dan pencegahan karhutla daripada penanganan dampaknya. Tindakan pencegahan penting," katanya.

Baca juga: Kemarau Bengkayang sebabkan sumber air baku PDAM mengering

Menurutnya ada empat hal yang harus menjadi perhatian semua pihak dalam pencegahan dan penanganan karhutla di Kalbar.

Pertama, perlu respons cepat. Hal itu agar operasi penyelamatan dan mengurangi jumlah korban.

Kedua, perlu koordinasi yang cepat dan baik dari berbagai pihak. Pemerintah Provinsi Kalbar, menurutnya, sejauh ini terus berkelanjutan dalam berkomunikasi dan koordinasi, baik dengan TNI dan Polri serta lainnya.

Ketiga, pengelolaan informasi yang akurat sehingga penanganan dan kebijakan bisa tepat sasaran. Penggunaan basis satu data penting agar semua satu komando.

Keempat, optimalisasi perangkat yang ada hingga ke desa. Pelibatan hingga desa karena mereka lebih paham kondisi lahan dan lebih cepat bergerak.

Menurutnya, semua harus berpikir dan bertindak bahwa pencegahan atau tindakan jauh lebih penting. Semua harus terlibat.

"Saya berpesan dan mengajak kita semua harus menyadari bahwa bencana karhutla tanggung jawab kita bersama. Semua harus bergerak sebelum terjadi," kata dia.

Baca juga: PDAM Singkawang sudah siap hadapi musim Kemarau
Baca juga: BMKG bantah isu kekeringan panjang dan El-Nino tahun depan
Baca juga: Dampak kemarau panjang, harga cabai di Pontianak naik

 

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020