Masyarakat di Kecamatan Pulau Hanaut memberikan apresiasi yang luar biasa terhadap kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) yang dilaksanakan di Desa Bapinang Hilir dan Desa Babirah Kecamatan Pulau Hanaut, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Pasalnya. Pasalnya menurut warga mimpi mereka untuk memiliki jembatan yang layak akhirnya bisa terwujud.
"Selama ini kondisi jembatan Handil Gayam di Desa Bapinang Hilir dan jembatan Handil Samsu yang menghubungkan Desa Bapinang Hilir dan Desa Babirah kondisi mengalami kerusakan yang cukup parah. Sebab, sejak dibangun lebih dari 30 tahun laku tidak pernah mengalami perbaikan yang signifikan," kata Kepala Desa Bapinang Hilir, Bahriansyah, Senin.
Di sisi lain ujarnya, keberadaan jembatan tersebut sangat vital untuk menopang perekonomian masyarakat. Jembatan bagi warga Pulau Hanaut seperti urat nadi dan tulang punggung yang menyatukan satu desa dengan desa lainnya.
Kades Bapinang Hilir, Bahriansyah mengungkapkan, program TMMD Reguler ke-109 sangat tepat memilih daerah mereka untuk lokasi kegiatan. "Karena daerah kami memang sangat memerlukan perbaikan infrastruktur jembatan ini," ujarnya.
Sebab itulah, lanjutnya, pihaknya juga akan membantu dengan tenaga agar program TMMD di wilayah mereka bisa berjalan sukses dan lancar. "Masyarakat kami sangat mendukung sekali kegiatan TMMD," tambahnya.
Kegiatan TMMD Reguler ke-109 di Kecamatan Pulau Hanaut ini memiliki lima sasaran fisik renovasi jembatan Handil Gayam ukuran panjang 15,30 meter dan lebar 3,80 meter di RT 11/ RW 4 Desa Bapinang Hilir. Kemudian jabatan Handil Samsu panjang 42 meter dan lebar 3,80 meter di RT 12/ RW 4 Desa Bapinang Hilir.
Selanjutnya jembatan Sei Babirah panjang 42 meter dan lebar 3,80 meter di RT 07/ RW 03 Desa Babirah. Kemudian sasaran tambahan renovasi Mushola Al Hidayah panjang 6,50 meter dan lebar 6,50 meter, serta pembangunan pos terpadu.
Baca juga: TMMD bantu peningkatan kualitas kesehatan masyarakat
Baca juga: Turnamen Catur TMMD diikuti peserta dari tiga desa di Pulau Hanaut
Baca juga: Tingkat kesulitan renovasi jembatan di daerah terisolir
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Selama ini kondisi jembatan Handil Gayam di Desa Bapinang Hilir dan jembatan Handil Samsu yang menghubungkan Desa Bapinang Hilir dan Desa Babirah kondisi mengalami kerusakan yang cukup parah. Sebab, sejak dibangun lebih dari 30 tahun laku tidak pernah mengalami perbaikan yang signifikan," kata Kepala Desa Bapinang Hilir, Bahriansyah, Senin.
Di sisi lain ujarnya, keberadaan jembatan tersebut sangat vital untuk menopang perekonomian masyarakat. Jembatan bagi warga Pulau Hanaut seperti urat nadi dan tulang punggung yang menyatukan satu desa dengan desa lainnya.
Kades Bapinang Hilir, Bahriansyah mengungkapkan, program TMMD Reguler ke-109 sangat tepat memilih daerah mereka untuk lokasi kegiatan. "Karena daerah kami memang sangat memerlukan perbaikan infrastruktur jembatan ini," ujarnya.
Sebab itulah, lanjutnya, pihaknya juga akan membantu dengan tenaga agar program TMMD di wilayah mereka bisa berjalan sukses dan lancar. "Masyarakat kami sangat mendukung sekali kegiatan TMMD," tambahnya.
Kegiatan TMMD Reguler ke-109 di Kecamatan Pulau Hanaut ini memiliki lima sasaran fisik renovasi jembatan Handil Gayam ukuran panjang 15,30 meter dan lebar 3,80 meter di RT 11/ RW 4 Desa Bapinang Hilir. Kemudian jabatan Handil Samsu panjang 42 meter dan lebar 3,80 meter di RT 12/ RW 4 Desa Bapinang Hilir.
Selanjutnya jembatan Sei Babirah panjang 42 meter dan lebar 3,80 meter di RT 07/ RW 03 Desa Babirah. Kemudian sasaran tambahan renovasi Mushola Al Hidayah panjang 6,50 meter dan lebar 6,50 meter, serta pembangunan pos terpadu.
Baca juga: TMMD bantu peningkatan kualitas kesehatan masyarakat
Baca juga: Turnamen Catur TMMD diikuti peserta dari tiga desa di Pulau Hanaut
Baca juga: Tingkat kesulitan renovasi jembatan di daerah terisolir
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020