Ketua Harian Satuan Gugus Tugas (Satgas) Penanganan dan Pencegahan Covid-19 Kabupaten Kubu Raya Yusran Anizam mengatakan, penanganan COVID-19 di kabupaten itu mendapatkan penilaian baik, berdasarkan hasil evaluasi dari berbagai pihak dan audit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK),

"Sampai saat ini, hampir semua Satgas telah menjalankan tugasnya dengan baik, mulai dari penertiban, promosi dan edukasi kesehatan masih tetap berjalan dengan baik sesuai fungsi Satgas dari masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Alhamdulillah kinerja ini mendapat penilaian baik dari berbagai pihak," kata Yusran di Sungai Raya, Senin.

Untuk memaksimalkan kinerja Satgas COVD-19, kata Yusran, pihaknya telah membentuk Kelompok Kerja (Pokja) Penguatan dan Edukasi Vaksinasi COVID-19 yang saat ini sudah ada Surat Keputusan (SK) nya sesuai arahan Ketua Satuan tugas COVID-19 Kabupaten Kubu Raya yang adalah Bupati Muda Mahendrawan.

"Tadi pagi kami telah menggelar rapat yang dihadiri semua Satgas COVID-19. Dibentuknya Pokja ini untuk mendukung program vaksinasi yang akan dilaksanakan pada hari Kamis (14/1/2021), mengingat pak Bupati sangat konsen dalam melaksanakan program vaksinasi ini," tuturnya.

Terlepas dari kinerja Satgas COVID-19, pihaknya juga melihat kondisi masyarakat yang tersebar di 118 desa di 9 kecamatan itu tidak tampak panik dalam menghadapi pandemi COVID-19 dan saat ini masyarakat sudah terbiasa dengan kondisi itu, namun tetap mengedepankan protokol kesehatan yang selalu dikawal pihaknya.

"Setelah dibentuknya pokja penguatan dan edukasi program vaksinasi COVID-19 dan tim pemulihan ekonomi dan sosial yang sudah dilaksanakan ini. Alhamdulillah dari sektor ekonomi semester kedua tahun 2020, ekonomi kita masih tetap tumbuh 1,16 persen (data BPS) dan tingkat kemiskinannya juga mengalami penurunan," katanya.

Sementara itu, Ketua Satgas Penanganan dan Pencegahan COVID-19 Kabupaten Kubu Raya Muda Mahendrawan menilai, keberadaan Pokja Penguatan dan Edukasi Program Vaksinasi COVID-19 ini sangat penting agar bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat agar mau divaksin dan menepis informasi yang meragukannya.

Untuk tahap awal, lanjutnya, vaksinasi dilakukan secara serentak sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan oleh pemerintah pusat dan Dinkes Kalbar, di mana sasaran pertama tenaga kesehatan.

"Di Kubu Raya, kita berusaha membangun keyakinan masyarakat agar tidak khawatir untuk divaksin, karena saya sendiri siap untuk menjadi orang pertama di Kubu Raya yang divaksinasi, bersama Pak Sekda, Forkopimda, Ketua FKUB, Ketua MUI, tokoh masyarakat, dan sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya dan langkah itu dilakukan untuk membangun kepercayaan masyarakat agar tidak ragu dan khawatir untuk divaksin," kata Muda.

Sebagai Bupati, dirinya memahami, kenapa petugas kesehatan menjadi sasaran pertama dari vaksinasi COVID-19 ini, karena mereka sebagai garda terdepan dalam penanganan COVID-19 harus memiliki kesiapan lebih, sehingga mereka harus divaksinasi terlebih dahulu untuk tahap pertama ini.

Muda juga menjelaskan masyarakat harus memahami bahwa vaksin COVID-19 diperlukan karena dapat menurunkan kesakitan dan kematian akibat penularan virus corona jenis baru itu.

"Dengan vaksinasi maka dapat mendorong terbentuknya kekebalan kelompok (herd immunity), melindungi, dan memperkuat sistem kesehatan masyarakat secara menyeluruh, serta menjaga produktivitas dan meminimalkan dampak sosial dan ekonomi," katanya.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021