Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bengkayang, Kalimantan Barat memberikan perhatian khusus empat daerah rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang memiliki lahan gambut dan terdeteksi munculnya titik hotspot.

“Setidaknya ada empat daerah yang menjadi antisipasi dan rawan terjadi Karhutla di Bengkayang yakni Sungai Duri, Sungai Raya Kepulauan, Sanggau Ledo, dan Jagoi Babang. Saat ini untuk titik-titik hotspot yang sudah muncul tersebar di dua wilayah yaitu Sungai Raya dan Sungai Raya Kepulauan,” ujar Plt Kepala BPBD Kabupaten Bengkayang, Damianus saat dihubungi di Bengkayang, Kamis.

Baca juga: Dewan Adat Dayak Kapuas Hulu dukung upaya pemerintah tanggulangi karhutla

Ia menjelaskan bahwa untuk titik-titik (panas) yang muncul berada di lahan korporasi. Saat ini sedang dalam pantauan BPBD Kabupaten Bengkayang dan Muspika .

‘Kami dibantu desa tanggap bencana serta instansi terkait, termasuk TNI Polri sudah bersiaga di lokasi-lokasi yang dianggap rawan karhutla. Yang jelas saat ini kita sudah siaga karhutla,” katanya.

Sementara itu, Bupati Bengkayang, Sebastianus Darwis menyatakan karhutla menjadi salah satu prioritas dalam pelaksanaan penanganan antisipasi di wilayah Kabupaten Bengkayang dalam waktu dekat. Hal tersebut dilontarkan Darwis mengingat masalah karhutla menjadi salah satu yang menjadi perhatian oleh Gubernur Kalbar di beberapa daerah yang rawan karhutla, termasuk di antaranya Kabupaten Bengkayang.

Baca juga: Pemdes Sutera uji coba mesin pemadam mini antisipasi karhutla

"Tentunya itu menjadi prioritas kita karena Bengkayang banyak sekali titik-titik api apalagi di daerah pesisir, kecamatan Sungai Raya, Sungai Raya Kepulauan, acap kala ada gambut ya ini tentunya menjadi perhatian kita," kata dia.

Darwis juga memastikan bahwa sebelumnya pihaknya turut andil dalam rakor mengenai Karhutla yang dilaksanakan di tingkat provinsi dilakukan pencegahan karhutla yang mungkin kapan saja terjadi.

“Sesuai dengan instruksi dari Presiden dan Gubernur Kalbar agar karhutla ini mampu diredam di seluruh kabupaten termasuk Kabupaten Bengkayang yang punya potensi terjadinya karhutla,” tutupnya.

Baca juga: 40 hektare lahan gambut di Kota Pontianak terbakar
Baca juga: Dandim Putussibau mengajak masyarakat dan perusahaan cegah Karhutla
Baca juga: Kapolres Kapuas Hulu tegaskan penindakan Karhutla tidak ada kompromi

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021