Sebanyak 4.874 pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Kubu Raya menerima Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) kuartal 1, untuk membantu usaha masyarakat bisa tetap bertahan menjalankan usahanya di tengah masa pandemi tahun ini.

"Untuk penyaluran tahap pertama ini, ada sebanyak 4.874 dananya sudah cair, namun sebanyak 3172 masih menunggu jawaban dan kementerian," kata Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kubu Raya Nora Sari A Rani di Sungai Raya, Rabu.

Dia menjelaskan, pada tahun 2020 lalu, ada sebanyak 12.093 UMKM yang mendapatkan bantuan BPUM tersebut, Kemudian pada tahun ini ada 6.346, sehingga total pelaku usaha yang mendapatkan bantuan dari tahun 2020 sampai 2021 ini ada sebanyak 16.893 pelaku usaha.

"Dalam proses penyalurannya, kita harapkan perbankan tetap menerapkan protokol kesehatan. Masyarakat juga harus tahu, untuk pencairannya bisa di BNI dan BRI mana pun di Kubu Raya, sehingga tidak perlu menumpuk untuk menerimanya. Kita juga mengharapkan UMKM penerima dana ini bisa memanfaatkan dana semaksimal mungkin untuk menambah modal kerjanya, bukan untuk sesuatu yang sifatnya konsumtif," tuturnya.

Di tempat yang sama, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengharapkan masyarakat pelaku usaha penerima bantuan tersebut bisa lebih produktif dan memanfaatkan dana bantuan yang ada untuk memaksimalkan usahanya.

"Ini merupakan program presiden yang berpihak langsung kepada masyarakat, khususnya pelaku usaha di tengah pandemi. Makanya kita harapkan agar ini jangan di gunakan untuk konsumtif, tetapi untuk memaksimalkan usahanya," kata Muda.

Dia menjelaskan, untuk memaksimalkan usaha UMKM di Kubu Raya, pada tahun 2020 lalu, Pemkab Kubu Raya juga memberikan berbagai bantuan untuk UMKM.

Menurutnya, bantuan ini bagian dari apa yang menjadi tujuan pemerintah dan sekaligus bagaimana memanfaatkan sumber dana yang dipercayakan kepada pemerintah Kubu Raya dari pemerintah pusat melalui Dana Insentif Daerah (DID), yang mana dana DID ini didapatkan karena capaian pemerintah Kubu Raya terkait dengan penanganan dan pencegahan COVID-19.

"Meski Kubu Raya berada didaerah rentan penularan COVID-19 yang berdekatan dengan Kota Pontianak dan merupakan pintu masuk udara melalui Bandara Supadio serta memiliki penduduk yang padat, namun Alhamdilillah masyarakat kita mampu untuk bisa mengendalikan dan kepatuhan terhadap ketertiban protokol kesehatan," kata Muda.

Muda menuturkan, diserahkannya bantuan ini tentu pemerintah daerah menginginkan masyarakat lebih produktif, untuk itu pemerintah Kubu Raya dalam menyalurkan bantuan itu yang bisa membuka lapangan pekerjaan dan mata pencaharian. Pemerintah daerah tentunya akan mengutamakan kepada warga yang saat ini sedang menjalankan usahanya.

"Bantuan yang telah diberikan selama pandemi COVID-19 ini berbagai macam bantuannya, mulai dari PKL, ekonomi kreatif, wisata-wisata desa, maupun pengembangan kuliner Kubu Raya. Tentunya kita juga akan berusaha bagaimana bantuan ini sebarannya merata di 9 Kecamatan. Namun dengan melihat bantuan yang diberikan selama ini sudah sangat profesional dan setidaknya kita berharap Kubu Raya dalam menghadapi pendemi ini produktifitas masyarakat tetap terjaga," katanya.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021