Kepala Bidang Peternakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat, Agus Suprapto mengatakan pihaknya telah membentuk tim untuk melakukan pengawasan dan penjualan hewan ternak pada hari raya qurban Idul Adha 1442 Hijriyah.
"Hari ini kita sudah menurunkan tim untuk turun ke lapangan. Ada empat titik tempat yang akan kami pantau, yakni di Kecamatan Sungai Raya, Sungai Kakap, Sungai Ambawang dan Rasau Jaya," kata Agus di Sungai Raya, Jumat,
Dia menjelaskan, tim yang sudah dibentuk tersebut akan melakukan pengawasan, peredaran dan pemotongan hewan ternak untuk memastikan setiap ternak yang akan dikurbankan memenuhi syarat, dalam kondisi sehat sehingga aman untuk dijadikan hewan Kurban.
Tim teknis ini terdiri dari dokter hewan dan paramedic lainnya untuk melakukan pengawasan di lapangan pada 4 hari sebelum Idul Adha dan 3 hari setelah Idul Adha.
"Kendati cukup banyak hewan Kurban lokal, namun tidak di pungkiri jika setiap tahun cukup banyak hewan Kurban yang masuk dari luar Kalimantan Barat seperti dari Pulau Jawa dan sekitarnya," tuturnya.
Untuk memastikan setiap hewan kurban yang masuk dari luar ke Kubu Raya dalam kondisi sehat dan layak untuk dijadikan Kurban, kata Agus dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan sosialisasi ke setiap pengurus Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kubu Raya untuk turut pemotongan hewan secara syariat islam dan turut melakukan pemantauan masukan hewan ternak dari luar Kubu Raya.
"Biasanya pembelian hewan ternak untuk kurban ini paling banyak di PHBI, baik yang membeli secara perorangan atau kelompok, makanya edukasi dan sosialisasi terkait pemantauan hewan Kurban ini kami juga sampaikan ke setiap PBHI di Kubu Raya," kata Agus.
Agus pun mengaku pihaknya akan merangkul PHBI Kubu Raya untuk turut mendata sebaran atau titik mana saja terdapat banyak hewan ternak yang akan dijadikan hewan kurban.
"Dalam kesempatan ini kami juga mengimbau masyarakat agar jangan membeli hewan Kurban yang tidak memiliki pin atau tanda yang sudah kami berikan sebagai bukti hewan ternak tersebut sudah diperiksa kesehatannya dan layak dijadikan hewan kurban," katanya.
Pada kesempatan itu, pihaknya juga mengimbau kepada penjual hewan Kurban dan panitia Kurban untuk selalu memperhatikan protokol kesehatan, guna mencegah penyebaran COVID-19 selama pelakanaan Hari Raya Idul Adha.
Baca juga: 43.000 masyarakat Kubu Raya sudah mendapat vaksinasi COVID-19
Baca juga: Bupati Kubu Raya serahkan bantuan kepada korban banjir Rasau Jaya
Baca juga: Kabupaten Kubu Raya menuju Top 45 anugerah inovasi layanan publik
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Hari ini kita sudah menurunkan tim untuk turun ke lapangan. Ada empat titik tempat yang akan kami pantau, yakni di Kecamatan Sungai Raya, Sungai Kakap, Sungai Ambawang dan Rasau Jaya," kata Agus di Sungai Raya, Jumat,
Dia menjelaskan, tim yang sudah dibentuk tersebut akan melakukan pengawasan, peredaran dan pemotongan hewan ternak untuk memastikan setiap ternak yang akan dikurbankan memenuhi syarat, dalam kondisi sehat sehingga aman untuk dijadikan hewan Kurban.
Tim teknis ini terdiri dari dokter hewan dan paramedic lainnya untuk melakukan pengawasan di lapangan pada 4 hari sebelum Idul Adha dan 3 hari setelah Idul Adha.
"Kendati cukup banyak hewan Kurban lokal, namun tidak di pungkiri jika setiap tahun cukup banyak hewan Kurban yang masuk dari luar Kalimantan Barat seperti dari Pulau Jawa dan sekitarnya," tuturnya.
Untuk memastikan setiap hewan kurban yang masuk dari luar ke Kubu Raya dalam kondisi sehat dan layak untuk dijadikan Kurban, kata Agus dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan sosialisasi ke setiap pengurus Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kubu Raya untuk turut pemotongan hewan secara syariat islam dan turut melakukan pemantauan masukan hewan ternak dari luar Kubu Raya.
"Biasanya pembelian hewan ternak untuk kurban ini paling banyak di PHBI, baik yang membeli secara perorangan atau kelompok, makanya edukasi dan sosialisasi terkait pemantauan hewan Kurban ini kami juga sampaikan ke setiap PBHI di Kubu Raya," kata Agus.
Agus pun mengaku pihaknya akan merangkul PHBI Kubu Raya untuk turut mendata sebaran atau titik mana saja terdapat banyak hewan ternak yang akan dijadikan hewan kurban.
"Dalam kesempatan ini kami juga mengimbau masyarakat agar jangan membeli hewan Kurban yang tidak memiliki pin atau tanda yang sudah kami berikan sebagai bukti hewan ternak tersebut sudah diperiksa kesehatannya dan layak dijadikan hewan kurban," katanya.
Pada kesempatan itu, pihaknya juga mengimbau kepada penjual hewan Kurban dan panitia Kurban untuk selalu memperhatikan protokol kesehatan, guna mencegah penyebaran COVID-19 selama pelakanaan Hari Raya Idul Adha.
Baca juga: 43.000 masyarakat Kubu Raya sudah mendapat vaksinasi COVID-19
Baca juga: Bupati Kubu Raya serahkan bantuan kepada korban banjir Rasau Jaya
Baca juga: Kabupaten Kubu Raya menuju Top 45 anugerah inovasi layanan publik
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021