Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) saat ini mulai terjadi di wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat, salah satunya terjadi di Desa Nanga Kalis Kecamatan Kalis daerah setempat.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu Gunawan mengatakan Karhutla yang terjadi di Dusun Karya Suci Desa Nanga Kalis Kecamatan Kalis tersebut merupakan lahan gambut milik warga yang terbakar pada Minggu (26/7/2021) kemarin.

"Tim gabungan dari BPBD Kapuas Hulu berhasil memadamkan kebakaran lahan sekitar satu hektar, kemarin sore dan dari satelit tertangkap ada sejumlah hotspot di Kapuas Hulu," kata Gunawan kepada ANTARA, di Putussibau ibu kota Kabupaten Kapuas Hulu, Senin.

Disampaikan Gunawan, pihaknya sudah menerapkan jadwal piket pada posko Karhutla atau bencana, sehingga jika terjadi Karhutla atau bencana masyarakat bisa langsung melaporkannya kepada petugas terdekat di kecamatan atau desa, nanti pihak desa atau kecamatan melanjutkan kepada Tim BPBD Kapuas Hulu.
Tim gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu berusaha memadamkan api di lahan gambut Desa Nanga Kalis Kecamatan Kalis wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat, Minggu (25/7/2021) kemarin. (Foto ANTARA/Ho-BPBD Kapuas Hulu)


Menurut dia, untuk mencegah agar tidak terjadi Karhutla perlu kesadaran masyarakat untuk bersama-sama melakukan pencegahan dengan cara melaporkan kepada petugas apabila hendak membakar lahan, sehingga api tidak merambah ke lahan lainnya.

"Dalam Pergub mau pun Perbup memang sudah diatur tata cara membakar lahan, tetapi pemilik lahan wajib melaporkan kepada petugas baik kepolisian,TNI mau pun apartur desa dan kecamatan di daerah setempat," jelas Gunawan.

Ia juga meminta agar pihak kecamatan dan apartur desa khususnya kepala desa selalu menyampaikan sosialisasi terkait bahaya dan cara menanggulangi Karhutla kepada masyarakat.

"Saya minta kita semua bersinergis, apalagi ini memasuki kemarau dan memasuki musim berladang, yang kita khawatirkan ada titik api yang sulit di padamkan, makanya perlunya sinergis dan kesadaran semua pihak, agar bersama-sama mencegah dan menanggulangi Karhutla," kata Gunawan.

Gunawan menyebutkan apabila terjadi suatu Karhutla atau ada titik panas api (hotspot) tidak bisa disembunyikan, akan langsung terlihat melalui satelit, bahkan dari pusat juga akan memantau perkembangan hotspot di masing-masing daerah.

 

Pewarta: Teofilusianto Timotius

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021