Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Kayong Utara Rahadi mengatakan pihaknya akan mengusahakan perbaikan tanggul di Dusun Begasing Desa Sedahan Jaya Kabupaten Kayong Utara pada tahun ini yang jebol akibat hujan deras yang melanda wilayah tersebut.
"Terkait tanggul seperti yang disampaikan tim dari Dinas PUPR telah mendata kerusakan yang terjadi akibat banjir beberapa waktu yg lalu, kami masih menghitung anggaran biaya yang dibutuhkan untuk perbaikan tersebut,"kata dia di Sukadana, Kamis.
Puluhan hektare lahan pertanian yang terdampak akibat jebolnya 2 titik tanggul di areal yang selama ini menjadi mata pencarian utama masyarakat sehingga perlu penanganan cepat mengingat sudah masuk musim tanam pada bulan Agustus ini.
"Terkait penanganan kerusakan, kami masih mengusahakan anggarannya," singkatnya.
Menurut PPL Desa Sedahan Jaya Suhaimiyati.S.P sedikitnya 300-400 petani terdampak akibat tanggul jebol yang bisa mempengaruhi saat musim tanam juga pada saat panen raya nanti. "Dampaknya kalau saat tanam mereka kekeringan kalau di musim kemarau terancam gagal tanam, kalau musim penghujan kebanjiran,malahan saat banjir kemarin kebetulan petani masih ada yang panen sehingga ada beberapa petani tidak berhasil saat panen," jelasnya.
Ditambahkannya, air merupakan instrumen penting saat petani mulai bercocok tanam baik itu menggunakan alat traktor tangan maupun bagi petani yang menggunakan sistem tanam tanpa olah tanah atau TOT.
"Petani yang menggunakan sistem TOT itu pun maksimal dua minggu harus dialiri air sawah mereka, kalau tidak mengancam tanaman padinya,"kata dia. Desa Sedahan Jaya merupakan salah satu lubung padi Kayong Utara yang selama ini mensuplai beras ke Kayong Utara dan kabupaten tetangga kabupaten Ketapang.
"Rata rata 6 ton lebih dalam sekali panen, satu tahun dua kali musim tanam jadi setahun bisa 12 ton lebih beras yang dihasilkan," ungkap dia.
Baca juga: Tanggul jebol ancam lahan petani di Sedahan Jaya
Baca juga: Pemkot Singkawang Segera Benahi Tanggul Jebol
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Terkait tanggul seperti yang disampaikan tim dari Dinas PUPR telah mendata kerusakan yang terjadi akibat banjir beberapa waktu yg lalu, kami masih menghitung anggaran biaya yang dibutuhkan untuk perbaikan tersebut,"kata dia di Sukadana, Kamis.
Puluhan hektare lahan pertanian yang terdampak akibat jebolnya 2 titik tanggul di areal yang selama ini menjadi mata pencarian utama masyarakat sehingga perlu penanganan cepat mengingat sudah masuk musim tanam pada bulan Agustus ini.
"Terkait penanganan kerusakan, kami masih mengusahakan anggarannya," singkatnya.
Menurut PPL Desa Sedahan Jaya Suhaimiyati.S.P sedikitnya 300-400 petani terdampak akibat tanggul jebol yang bisa mempengaruhi saat musim tanam juga pada saat panen raya nanti. "Dampaknya kalau saat tanam mereka kekeringan kalau di musim kemarau terancam gagal tanam, kalau musim penghujan kebanjiran,malahan saat banjir kemarin kebetulan petani masih ada yang panen sehingga ada beberapa petani tidak berhasil saat panen," jelasnya.
Ditambahkannya, air merupakan instrumen penting saat petani mulai bercocok tanam baik itu menggunakan alat traktor tangan maupun bagi petani yang menggunakan sistem tanam tanpa olah tanah atau TOT.
"Petani yang menggunakan sistem TOT itu pun maksimal dua minggu harus dialiri air sawah mereka, kalau tidak mengancam tanaman padinya,"kata dia. Desa Sedahan Jaya merupakan salah satu lubung padi Kayong Utara yang selama ini mensuplai beras ke Kayong Utara dan kabupaten tetangga kabupaten Ketapang.
"Rata rata 6 ton lebih dalam sekali panen, satu tahun dua kali musim tanam jadi setahun bisa 12 ton lebih beras yang dihasilkan," ungkap dia.
Baca juga: Tanggul jebol ancam lahan petani di Sedahan Jaya
Baca juga: Pemkot Singkawang Segera Benahi Tanggul Jebol
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021