Wali Kota Pontianak, di Kalimantan Barat, Edi Rusdi Kamtono memberikan penghargaan kepada pendonor tertua atas nama H Gunawan (69) yang telah mendonorkan darah demi membantu masyarakat yang membutuhkan.
"Saya bergolongan darah O dengan jumlah donasi 102 kali, dan mulai berdonor tahun 1987, tujuannya selain membantu mereka yang membutuhkan darah, juga agar tubuh tetap sehat," kata Gunawan di Pontianak, Sabtu.
Dia menjelaskan, sejak awal donor darah, dirinya jadi keterusan mendonorkan darahnya secara rutin.
"Awalnya saya berdonor empat bulan sekali atau setahun tiga kali. Sekarang meningkat menjadi tiga bulan sekali atau setahun empat kali. Dari sebelumnya jumlah darah yang didonorkan 250 cc hingga 350 cc," ujarnya saat diundang Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Pontianak untuk menerima penghargaan sebagai pendonor dengan usia tertua pada kegiatan donor darah dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) PMI ke-76.
Dia menambahkan, sejak donor darah, dirinya tidak pernah merasakan sakit.
Di lingkungan tempat tinggalnya, Gunawan tidak henti-hentinya mengajak warga sekitar untuk bersedia mendonorkan darahnya. Bahkan, untuk meyakinkan warga di lingkungannya bahwa donor darah membuat badan sehat, ia mencontohkan dirinya yang telah lama berdonor.
"Saya contohkan diri saya yang tetap sehat dan bugar meski sudah tua," katanya.
Selain Gunawan, PMI Kota Pontianak juga memberikan penghargaan kepada pendonor termuda berusia 18 tahun, Agis Virtanty dan pendonor terbanyak dengan jumlah 160 kali donor, Endi Nanong berusia 64 tahun.
Sementara itu, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono yang juga selaku Ketua PMI Kota Pontianak memberikan apresiasi kepada para pendonor tersebut yang telah dengan sukarela mendonorkan darahnya untuk kemanusiaan.
"Mereka ini patut menjadi contoh bagi masyarakat karena dengan sukarela mau mendonorkan darahnya bagi mereka yang membutuhkan," katanya.
Tidak dipungkiri animo warga untuk mendonorkan darahnya cukup banyak, tidak hanya mereka yang tua, tetapi kaum remaja dan generasi muda juga sudah banyak menjadi pendonor tetap.
"Tentunya kita terus melakukan pendataan yang optimal untuk para warga yang rutin mendonorkan darahnya," kata Edi.
Kebutuhan darah rata-rata per hari 160 kantong darah, tetapi ketersediaannya sekitar 80 kantong darah per hari. Untuk itu, dengan digelarnya kegiatan donor darah secara rutin dan masif ini diharapkannya membantu pemenuhan kebutuhan darah di PMI Kota Pontianak.
"PMI Kota Pontianak juga mempunyai aplikasi yang menampilkan stok darah yang tersedia," kata Edi yang sudah delapan kali berdonor itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Saya bergolongan darah O dengan jumlah donasi 102 kali, dan mulai berdonor tahun 1987, tujuannya selain membantu mereka yang membutuhkan darah, juga agar tubuh tetap sehat," kata Gunawan di Pontianak, Sabtu.
Dia menjelaskan, sejak awal donor darah, dirinya jadi keterusan mendonorkan darahnya secara rutin.
"Awalnya saya berdonor empat bulan sekali atau setahun tiga kali. Sekarang meningkat menjadi tiga bulan sekali atau setahun empat kali. Dari sebelumnya jumlah darah yang didonorkan 250 cc hingga 350 cc," ujarnya saat diundang Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Pontianak untuk menerima penghargaan sebagai pendonor dengan usia tertua pada kegiatan donor darah dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) PMI ke-76.
Dia menambahkan, sejak donor darah, dirinya tidak pernah merasakan sakit.
Di lingkungan tempat tinggalnya, Gunawan tidak henti-hentinya mengajak warga sekitar untuk bersedia mendonorkan darahnya. Bahkan, untuk meyakinkan warga di lingkungannya bahwa donor darah membuat badan sehat, ia mencontohkan dirinya yang telah lama berdonor.
"Saya contohkan diri saya yang tetap sehat dan bugar meski sudah tua," katanya.
Selain Gunawan, PMI Kota Pontianak juga memberikan penghargaan kepada pendonor termuda berusia 18 tahun, Agis Virtanty dan pendonor terbanyak dengan jumlah 160 kali donor, Endi Nanong berusia 64 tahun.
Sementara itu, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono yang juga selaku Ketua PMI Kota Pontianak memberikan apresiasi kepada para pendonor tersebut yang telah dengan sukarela mendonorkan darahnya untuk kemanusiaan.
"Mereka ini patut menjadi contoh bagi masyarakat karena dengan sukarela mau mendonorkan darahnya bagi mereka yang membutuhkan," katanya.
Tidak dipungkiri animo warga untuk mendonorkan darahnya cukup banyak, tidak hanya mereka yang tua, tetapi kaum remaja dan generasi muda juga sudah banyak menjadi pendonor tetap.
"Tentunya kita terus melakukan pendataan yang optimal untuk para warga yang rutin mendonorkan darahnya," kata Edi.
Kebutuhan darah rata-rata per hari 160 kantong darah, tetapi ketersediaannya sekitar 80 kantong darah per hari. Untuk itu, dengan digelarnya kegiatan donor darah secara rutin dan masif ini diharapkannya membantu pemenuhan kebutuhan darah di PMI Kota Pontianak.
"PMI Kota Pontianak juga mempunyai aplikasi yang menampilkan stok darah yang tersedia," kata Edi yang sudah delapan kali berdonor itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021