Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan bekerjasama dengan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) setempat mengadakan kegiatan kastrasi gratis bagi penyayang hewan peliharaan terutama kucing di wilayah Kota Pontianak.

"Kegiatan ini merupakan bagian dari sekian rangkaian kegiatan dalam rangka peringatan Hari Rabies Sedunia yang diperingati setiap tanggal 28 September. Melalui kegiatan ini tentu agar hewan dan pemilik sama- sama sehat," kata Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalbar, Muhammad Munsif saat membuka acara di Pontianak, Sabtu.

Muhammad Munsif mengatakan kegiatan untuk tahun ini mengambil tema "Rabies Fact Not Fear" atau "Biarkan Fakta Bicara, Hingga Takut pun Sirna".

"Tahun ini mengambil tema Rabies Fact Not Fear. Artinya membiarkan fakta berbicara dan hilangkan ketakutan. Jadi maksudnya adalah kita mengedukasi masyarakat bahwa rabies itu bukan sesuatu yang harus ditakuti. Rabies memang fakta sekarang terjadi di mana-mana," kata  dia.

Muhammad Munsif juga mengatakan bahwa kegiatan ini untuk mengedukasi masyarakat melalui komunikasi dan informasi terutama untuk anak-anak sekolah.

"Oleh karena itu tentu kita harus edukasi masyarakat lewat komunikasi, informasi, edukasi. Terutama menyasar anak-anak sekolah agar peningkatan kolaborasi dari masyarakat di tengah keterbatasan tenaga medis maupun paramedis yang ada di Kalbar," ujarnya.

Ia juga mengatakan walaupun mereka cukup banyak, tetapi dibandingkan dengan jumlah hewan yang memang  dikenal sebagai pembawa rabies yang jumlahnya lebih kurang 210 ribu di Kalbar ini tentu tidak sebanding.

"Oleh karena itu kampanye dan kegiatan seperti ini mendorong supaya stakeholder terutama elemen masyarakat yang dinilai strateginya lewat anak-anak SD dan anak-anak sekolah yang paling dekat dengan hewan kesayangannya bisa mengajak orang tuanya. Terutama hewan-hewan yang dekat dengan dia untuk dilakukan vaksinasi rabies, kita tahu bahwa vaksinasi merupakan strategi yang sangat efektif saat ini dalam rangka meningkatkan imunitas seperti juga COVID-19 pada manusia," kata dia.

Namun Muhammad Munsif mengatakan jika 210 ribu itu bisa dilakukan dengan strategi yang tepat tentu rabies akan hilang dengan sendirinya.

"Jadi 210 ribu itu kalau kita bisa lakukan vaksinasi 70 persen tentu rabies dengan sendirinya akan berhenti dan itu tantangan kita bersama seluruh masyarakat bagaimana rabies itu bisa kita hilangkan dengan efektif, tentu dengan cara kolaborasi," ungkapnya.

Selain kegiatan ini, Muhammad Munsif mengatakan bahwa dia juga sudah melakukan gerakan vaksinasi di seluruh Kabupaten Kota.

"Kita punya rangkaian macam-macam, selain Kastrasi ini kita juga lakukan gerakan vaksinasi di seluruh Kabupaten Kota," katanya.

Dia mengatakan bahwa kegiatan vaksinasi itu sudah mulai dilakukan di Kabupaten Bengkayang dan juga melakukan kegiatan  Komunikasi Informasi dan Edukasi (KEI) di dua sekolah di sana.

"Kemarin kita sudah mulai kegiatan KEI di Bengkayang. Karena kebetulan di sana kasusnya ada dan kemudian masyarakat dan Pemdanya sangat antusias. Mudah-mudahan kegiatan itu nanti diviralkan di media sosial sehingga menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah SD lainnya di kabupaten lain," ungkapnya.

Muhammad Munsif mengungkapkan bahwa jumlah vaksin yang tersedia lebih kurang 27 ribu dosis. Jumlahnya tidak sebanding dengan kebutuhan.

"Saat ini jumlah vaksin yang tersedia  itu lebih kurang 27 ribu dosis. Memang sangat jauh dibandingkan dengan kebutuhan. Namun demikian 27 ribu ini pun strateginya tentu kita akan lakukan secara efektif terutama di daerah yang kasus- kasusnya endemik dan itu menjadi prioritas kita," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Kalbar, drh. Ahmad Mike Ariyanto mengatakan bahwa pihaknya selalu mendukung kegiatan pencegahan penularan rabies.

"Kami mendukung kegiatan dari dinas yang mengurusi bidang kesehatan hewan baik di provinsi dan kabupaten kota dengan melakukan vaksinasi atau pun kastrasi di seluruh Kabupaten Kota. Jadi terkait dengan dukungan kami yaitu berupa SDM, kami siap untuk membantu menuntaskan rabies di Kalbar. Sesuai dengan moto kami yaitu menyehatkan manusia melalui kesehatan hewan," katanya.

Dalam layanan kastrasi gratis yang diluncurkan dengan platfrom pendafataran secara online 23 September 2021 kemarin, sejak diluncurkan hanya dalam tempo 20 menit kuota 60 pasien hewan yang berhak mendapat kastrasi (strerilisasi) terpenuhi. Hal itu menunjukkan masyarakat dan komunitas penyayang hewan khususnya kucing sangat antusias dengan layanan yang ada ini.

Pewarta: Dedi /Rian

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021