Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Indonesia Budi Arie Setiadi mengatakan kunci kemajuan desa saat ini terletak di tangan generasi muda.
"Saya kalau berkunjung ke desa selalu bertanya ke Kades seberapa banyak anak mudanya. Desa tidak ada anak mudanya tidak akan maju. Untuk itu mahasiswa kalau lulus balik saja ke desa," ujarnya saat menghadiri peluncuran "Smart KKN Digital - MBKM Smart Village Tanjungpura" di Pontianak, Kamis.
Ia menjelaskan bahwa membangun masa depan Indonesia itu dengan cara membangun desa. Sebaliknya, dengan membangun desa maka membangun Indonesia. "Tinggal bagaimana mengarahkan dan terukur membangun desa tersebut. Terukur dengan melihat 54 indikator desa membangun," jelas dia.
Ia menyampaikan untuk desa yang maju bisa dilihat dari anak mudanya kreatif dan berinovasi. "Bahkan melalui kreativitas dan inovasi bisa memajukan BUMDes sehingga memaksimalkan pendapatan desa," kata dia.
Tidak kalah penting menurutnya untuk desa bisa maju harus melibatkan partisipasi masyarakat. Masyarakat tidak hanya jadi penonton namun harus terlibat penuh.
"Masyarakat harus semua terlibat dalam pembangunan mulai tukang parkir, buruh, penjual dan lainnya. Semua harus berpartisipasi dan Pemdes harus melibatkan," kata dia.
Untuk pemerintah desa hingga provinsi saat ini perlu juga memperhatikan soal kasus stunting. Kasus stunting mempengaruhi kemajuan desa ke depan karena faktor SDM sangat memiliki peranan utama dalam kemajuan desa dan daerah.
"Penurunan angka stunting harus menjadi perhatian. Bagaimana desa atau daerah maju kalau kasus stunting tinggi. Angka stunting nasional 27 dan ditargetkan 2024 sebesar 14. Untuk di Kalbar angka stunting saat ini di bawah nasional yakni 20," kata dia.
Terkait "Smart KKN Digital - MBKM Smart Village Tanjungpura sangat ia apresiasi. Menurutnya desa banyak membutuhkan banyak hal dan mahasiswa bisa membantu.
“Desa banyak membutuhkan talenta muda termasuk mahasiswa seperti pengetahuan teknis maupun administrasi. Adanya Smart KKN Digital - MBKM Smart Village Tanjungpura bisa menjadi bagian solusi dari hal tersebut,” kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Saya kalau berkunjung ke desa selalu bertanya ke Kades seberapa banyak anak mudanya. Desa tidak ada anak mudanya tidak akan maju. Untuk itu mahasiswa kalau lulus balik saja ke desa," ujarnya saat menghadiri peluncuran "Smart KKN Digital - MBKM Smart Village Tanjungpura" di Pontianak, Kamis.
Ia menjelaskan bahwa membangun masa depan Indonesia itu dengan cara membangun desa. Sebaliknya, dengan membangun desa maka membangun Indonesia. "Tinggal bagaimana mengarahkan dan terukur membangun desa tersebut. Terukur dengan melihat 54 indikator desa membangun," jelas dia.
Ia menyampaikan untuk desa yang maju bisa dilihat dari anak mudanya kreatif dan berinovasi. "Bahkan melalui kreativitas dan inovasi bisa memajukan BUMDes sehingga memaksimalkan pendapatan desa," kata dia.
Tidak kalah penting menurutnya untuk desa bisa maju harus melibatkan partisipasi masyarakat. Masyarakat tidak hanya jadi penonton namun harus terlibat penuh.
"Masyarakat harus semua terlibat dalam pembangunan mulai tukang parkir, buruh, penjual dan lainnya. Semua harus berpartisipasi dan Pemdes harus melibatkan," kata dia.
Untuk pemerintah desa hingga provinsi saat ini perlu juga memperhatikan soal kasus stunting. Kasus stunting mempengaruhi kemajuan desa ke depan karena faktor SDM sangat memiliki peranan utama dalam kemajuan desa dan daerah.
"Penurunan angka stunting harus menjadi perhatian. Bagaimana desa atau daerah maju kalau kasus stunting tinggi. Angka stunting nasional 27 dan ditargetkan 2024 sebesar 14. Untuk di Kalbar angka stunting saat ini di bawah nasional yakni 20," kata dia.
Terkait "Smart KKN Digital - MBKM Smart Village Tanjungpura sangat ia apresiasi. Menurutnya desa banyak membutuhkan banyak hal dan mahasiswa bisa membantu.
“Desa banyak membutuhkan talenta muda termasuk mahasiswa seperti pengetahuan teknis maupun administrasi. Adanya Smart KKN Digital - MBKM Smart Village Tanjungpura bisa menjadi bagian solusi dari hal tersebut,” kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021