Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Provinsi Kalbar menurunkan Tim Kesehatan Hewan (Hewan) ke lokasi banjir di Kabupaten Sintang dan Sekadau untuk memberikan pelayanan kesehatan di daerah tersebut.
"Ternak yang terdampak banjir ini memerlukan bantuan sehingga Tim Kesehatan Hewan Disbunnak Kalbar kami turunkan untuk melakukan pelayanan kesehatan hewan berupa pemeriksaan kesehatan, pengobatan dan pemberian vitamin," ujar Kepala Disbunnak Kalbar M. Munsif di Pontianak, Senin.
Sehubungan dengan keterbatasan mobilitas untuk menjangkau lokasi, lanjutnya, tim hanya mampu melaksanakan pelayanan Kesehatan hewan di Kecamatan Sintang tepatnya di Desa Jeroja I, Desa Mertiguna, Kelurahan Mengkurai dan Kelurahan Kapuas Kiri Hulu sebanyak 82 ekor sapi dan 21 ekor kambing. Selain di Kabupaten Sintang Tim juga melakukan pelayanan kesehatan hewan di Kabupaten Melawi yaitu di Desa Kenual Kecamatan Nanga Pinoh sebanyak 16 ekor sapi.
"Kondisi ternak pada umumnya mengalami kekurangan pakan karena padang rumput terendam banjir. Saat ini peternak hanya mampu memberikan pakan untuk ternaknya bertahan hidup saja berupa batang pisang yang sudah terendam banjir sedangkan rumput tidak ada, kondisi ini apabila dibiarkan berlanjut maka banyak ternak yang tidak akan bertahan dan sudah ada 2 ekor ternak yang mati karena kekurangan pakan," katanya.
Berdasarkan catatan Disbunnak Kalbar sejauh ini hewan ternak peliharaan warga yang terkena dampak banjir di Kabupaten Sintang ada 755 ekor sapi, 7 ekor kerbau, 362 ekor kambing, 4.271 ekor babi dan 24.161 ekor ayam broiler. Hewan ternak yang terdampak banjir tersebut tersebar di 6 kecamatan.
"Sebagian ternak ternak tersebut dapat dievakuasi ke dataran yang lebih tinggi namun ada juga yang harus dievakuasi ke daerah lain mengingat pengalaman tahun sebelumnya 10 ekor sapi menjadi korban. Sehingga warga berusaha keras untuk mengevakuasi ternak sapinya menggunakan speedboat sebanyak 16 ekor dari Kapuas Kiri Hulu ke Kelurahan Mertiguna," kata dia.
Hampir satu bulan banjir melanda Kalimantan Barat tepatnya di Kabupaten Kapuas Hulu, Sintang, Melawi, Sekadau dan Sanggau, bahkan sampai saat ini kabupaten Sintang masih tergenang banjir pada 12 kecamatan dengan jumlah kepala keluarga terdampak sebanyak 35.807 atau 124.497 jiwa.
Sebanyak 7.545 KK atau 25.884 jiwa mengungsi bahkan terdapat 4 orang korban jiwa. Bantuan pun terus berdatangan baik dari kelompok/organisasi masyarakat maupun dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Ternak yang terdampak banjir ini memerlukan bantuan sehingga Tim Kesehatan Hewan Disbunnak Kalbar kami turunkan untuk melakukan pelayanan kesehatan hewan berupa pemeriksaan kesehatan, pengobatan dan pemberian vitamin," ujar Kepala Disbunnak Kalbar M. Munsif di Pontianak, Senin.
Sehubungan dengan keterbatasan mobilitas untuk menjangkau lokasi, lanjutnya, tim hanya mampu melaksanakan pelayanan Kesehatan hewan di Kecamatan Sintang tepatnya di Desa Jeroja I, Desa Mertiguna, Kelurahan Mengkurai dan Kelurahan Kapuas Kiri Hulu sebanyak 82 ekor sapi dan 21 ekor kambing. Selain di Kabupaten Sintang Tim juga melakukan pelayanan kesehatan hewan di Kabupaten Melawi yaitu di Desa Kenual Kecamatan Nanga Pinoh sebanyak 16 ekor sapi.
"Kondisi ternak pada umumnya mengalami kekurangan pakan karena padang rumput terendam banjir. Saat ini peternak hanya mampu memberikan pakan untuk ternaknya bertahan hidup saja berupa batang pisang yang sudah terendam banjir sedangkan rumput tidak ada, kondisi ini apabila dibiarkan berlanjut maka banyak ternak yang tidak akan bertahan dan sudah ada 2 ekor ternak yang mati karena kekurangan pakan," katanya.
Berdasarkan catatan Disbunnak Kalbar sejauh ini hewan ternak peliharaan warga yang terkena dampak banjir di Kabupaten Sintang ada 755 ekor sapi, 7 ekor kerbau, 362 ekor kambing, 4.271 ekor babi dan 24.161 ekor ayam broiler. Hewan ternak yang terdampak banjir tersebut tersebar di 6 kecamatan.
"Sebagian ternak ternak tersebut dapat dievakuasi ke dataran yang lebih tinggi namun ada juga yang harus dievakuasi ke daerah lain mengingat pengalaman tahun sebelumnya 10 ekor sapi menjadi korban. Sehingga warga berusaha keras untuk mengevakuasi ternak sapinya menggunakan speedboat sebanyak 16 ekor dari Kapuas Kiri Hulu ke Kelurahan Mertiguna," kata dia.
Hampir satu bulan banjir melanda Kalimantan Barat tepatnya di Kabupaten Kapuas Hulu, Sintang, Melawi, Sekadau dan Sanggau, bahkan sampai saat ini kabupaten Sintang masih tergenang banjir pada 12 kecamatan dengan jumlah kepala keluarga terdampak sebanyak 35.807 atau 124.497 jiwa.
Sebanyak 7.545 KK atau 25.884 jiwa mengungsi bahkan terdapat 4 orang korban jiwa. Bantuan pun terus berdatangan baik dari kelompok/organisasi masyarakat maupun dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021