Presiden Joko Widodo mengecek langsung pembangunan tanggul pengendali banjir di kelurahan Ladang, kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.
"Kita meninjau pembangunan infrastruktur dalam rangka mengatasi banjir, ini dalam jangka pendeknya yaitu dengan membuat tanggul dari geotube yang diisi pasir yang kita harapkan dalam jangka pendek bisa mengurangi banjir yang ada," kata dia, di lokasi tanggul, Sintang, Kalimantan Barat pada Rabu.
Baca juga: Presiden Jokowi tanam pohon di lokasi bekas tambang emas di Sintang
Banjir di kabupaten Sintang diketahui terjadi pada 21 Oktober 2021 dan bertahan hingga sekitar satu bulan setelah hujan ekstrem mengguyur sehingga debit air Sungai Kapuas dan Melawi meluap. Tercatat lebih dari 124.000 orang terkena dampak banjir.
Geotube atau geotextile tube atau tabung geoktestil adalah kantong besar berbentuk tabung yang terbuat dari geotekstil berpori, tahan cuaca dan diisi dengan sedimen, seperti pasir atau bubur untuk membentuk bukit pasir atau tanggul buatan.
Ia menjelaskan banjir terjadi karena sejumlah faktor. "Pertama memang adanya hujan yang ekstrem, tapi yang kedua yang ini perlu kita atasi adalah kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS), kerusakan daerah tangkapan hujan," ungkap dia, yang berlatar sarjana kehutanan itu.
Baca juga: Suraten tidak menyangka bertemu langsung Presiden Jokowi di Sintang
Untuk itu dia meminta untuk penanaman kembali penanaman kembali di DAS maupun daerah tangkapan hujan di sekitar Sungai Kapuas maupun Sungai Melawi.
"Penanaman pohon, penghutanan kembali daerah daerah yang berada di sekitar Sungai Kapuas maupun Sungai Melawi. Saya harapkan dengan itu akan memperbaiki kawasan tangkapan air, memperbaiki daerah aliran sungai, utamanya di daerah hulu," kata dia.
Ia memerintahkan kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta perusahaan-perusahaan swasta besar di Kalimantan Barat untuk membuat persemaian benih. "Sehingga penghutanan kembali itu betul-betul bisa bisa berjalan lalu tadi juga ada penyerahan bantuan dari Kemensos untuk yang terdampak," kata dia.
Baca juga: Jokowi sebut Bandara Tebelian mampu layani 75 ribu penumpang per tahun
Dalam jangka menengah, pemerintah melalui Kementerian PUPR juga akan melakukan sejumlah upaya pengendalian banjir, seperti pengerukan danau dan penataan sistem pengaliran di Sungai Kapuas hingga menyusun rencana besar pengendalian banjir di wilayah Sungai Kapuas.
Sementara dalam jangka panjang, pemerintah akan membangun Bendungan Sungai Pinoh dan melakukan pemeliharaan berkala sungai dan danau di wilayah Sungai Kapuas.
Setelah meninjau tanggul pengendali banjir, Presiden menuju halaman Detasemen Kesehatan Wilayah Sintang dan menyaksikan penyerahan bantuan berupa mobil dapur umum dan perahu karet. Selain itu, diserahkan juga bantuan sosial bagi masyarakat yang diberikan pada 10 perwakilan penerima secara simbolis.
Turut mendampingi Jokowi dalam kesempatan tersebut yaitu Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, Menteri Sosial, Tri Rismaharini, dan Menteri Perhubungan, Budi K Sumadi.
Selain itu hadir juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Letnan Jenderal TNI Suharyanto, Ketua Komisi V DPR, Lasarus, Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji, dan Bupati Sintang, Jarot Winarno.
Baca juga: Jokowi sebut angka Investasi di luar Jawa 2021 lebih tinggi dari Jawa
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Kita meninjau pembangunan infrastruktur dalam rangka mengatasi banjir, ini dalam jangka pendeknya yaitu dengan membuat tanggul dari geotube yang diisi pasir yang kita harapkan dalam jangka pendek bisa mengurangi banjir yang ada," kata dia, di lokasi tanggul, Sintang, Kalimantan Barat pada Rabu.
Baca juga: Presiden Jokowi tanam pohon di lokasi bekas tambang emas di Sintang
Banjir di kabupaten Sintang diketahui terjadi pada 21 Oktober 2021 dan bertahan hingga sekitar satu bulan setelah hujan ekstrem mengguyur sehingga debit air Sungai Kapuas dan Melawi meluap. Tercatat lebih dari 124.000 orang terkena dampak banjir.
Geotube atau geotextile tube atau tabung geoktestil adalah kantong besar berbentuk tabung yang terbuat dari geotekstil berpori, tahan cuaca dan diisi dengan sedimen, seperti pasir atau bubur untuk membentuk bukit pasir atau tanggul buatan.
Ia menjelaskan banjir terjadi karena sejumlah faktor. "Pertama memang adanya hujan yang ekstrem, tapi yang kedua yang ini perlu kita atasi adalah kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS), kerusakan daerah tangkapan hujan," ungkap dia, yang berlatar sarjana kehutanan itu.
Baca juga: Suraten tidak menyangka bertemu langsung Presiden Jokowi di Sintang
Untuk itu dia meminta untuk penanaman kembali penanaman kembali di DAS maupun daerah tangkapan hujan di sekitar Sungai Kapuas maupun Sungai Melawi.
"Penanaman pohon, penghutanan kembali daerah daerah yang berada di sekitar Sungai Kapuas maupun Sungai Melawi. Saya harapkan dengan itu akan memperbaiki kawasan tangkapan air, memperbaiki daerah aliran sungai, utamanya di daerah hulu," kata dia.
Ia memerintahkan kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta perusahaan-perusahaan swasta besar di Kalimantan Barat untuk membuat persemaian benih. "Sehingga penghutanan kembali itu betul-betul bisa bisa berjalan lalu tadi juga ada penyerahan bantuan dari Kemensos untuk yang terdampak," kata dia.
Baca juga: Jokowi sebut Bandara Tebelian mampu layani 75 ribu penumpang per tahun
Dalam jangka menengah, pemerintah melalui Kementerian PUPR juga akan melakukan sejumlah upaya pengendalian banjir, seperti pengerukan danau dan penataan sistem pengaliran di Sungai Kapuas hingga menyusun rencana besar pengendalian banjir di wilayah Sungai Kapuas.
Sementara dalam jangka panjang, pemerintah akan membangun Bendungan Sungai Pinoh dan melakukan pemeliharaan berkala sungai dan danau di wilayah Sungai Kapuas.
Setelah meninjau tanggul pengendali banjir, Presiden menuju halaman Detasemen Kesehatan Wilayah Sintang dan menyaksikan penyerahan bantuan berupa mobil dapur umum dan perahu karet. Selain itu, diserahkan juga bantuan sosial bagi masyarakat yang diberikan pada 10 perwakilan penerima secara simbolis.
Turut mendampingi Jokowi dalam kesempatan tersebut yaitu Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, Menteri Sosial, Tri Rismaharini, dan Menteri Perhubungan, Budi K Sumadi.
Selain itu hadir juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Letnan Jenderal TNI Suharyanto, Ketua Komisi V DPR, Lasarus, Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji, dan Bupati Sintang, Jarot Winarno.
Baca juga: Jokowi sebut angka Investasi di luar Jawa 2021 lebih tinggi dari Jawa
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021