Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kapuas Hulu Kalimantan Barat menyatakan delapan tenaga pendidik (guru) di Putussibau Utara terpapar COVID-19 sehingga pembelajaran tatap muka (PTM) di Putussibau dan sekitarnya dihentikan sementara.

"Antisipasi, agar Omicron tidak menyebar di sekolah-sekolah, maka pembelajaran dilakukan dalam jaringan (daring)," kata Kepala Disdikbud Kapuas Hulu Petrus Kusnadi, dihubungi ANTARA, di Putussibau Kapuas Hulu, Jumat.

Disampaikan Petrus, pihaknya sudah mengeluarkan surat edaran ke sejumlah sekolah di Putussibau dan sekitarnya untuk melakukan pembelajaran secara daring mulai 18 hingga 27 Februari 2022.

"Pembelajaran tatap muka dimulai kembali pada 28 Februari 2022 mendatang," jelasnya.

Dijelaskan Petrus, pemberhentian pembelajaran tatap muka hanya untuk TK/RA, SD/MI, SMP/MTs negeri mau pun swasta di Kelurahan Putussibau Kota, Kelurahan Hilir Kantor, Kelurahan Kedamin Hulu, Kelurahan Kedamin Hilir dan Desa Pala Pulau.

Ia mengimbau kepada seluruh warga sekolah melakukan isolasi mandiri dan bekerja atau belajar dari rumah.

Selain itu, warga sekolah juga diminta tetap menjaga kebersihan dan kesehatan selama di rumah.

"Jika mengalami gejala demam, batuk, pilek dan kehilangan penciuman harus segera memeriksakan diri ke Puskesmas ," pesan Petrus.

Berdasarkan surat edaran Disdikbud Kapuas Hulu nomor surat 440/142/DPB/PD tanggal 18 Februari 2022, maka pembelajaran dilakukan secara dalam jaringan (daring) karena ada delapan tenaga pendidik pada SDN 01 Putussibau yang positif COVID-19, berdasarkan hasil pemeriksaan antigen di Puskesmas Putussibau Utara pada 18 Februari 2022.
 

Pewarta: Teofilusianto Timotius

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022