Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kecamatan Batu Ampar didukung oleh Pemerintah Kabupaten Kubu Raya melakukan berbagai upaya percepatan penurunan stunting (kekerdilan) atau gagal tumbuh pada anak. Salah satu inovasi yang dilakukan dengan mengelar lomba memasak dan parodi cegah stunting di Desa Padang Tikar.
“Melalui lomba memasak, masyarakat disini kami harapkan dapat terbuka pikirannya bagaimana bias menyajikan dengan bahan-bahan yang ada disekitarnya, namun makan itu tetap memenuhi gizi anak. Dan kegiatan ini sebagai upaya meningkatkan pengetahuan tentang stunting, dampak dan upaya yang harus dilakukan serta bagaimana kesadaran masyarakat tantang pentingnya berperilaku hidup sehat,” kata Nova Ketua TP PKK Batu Ampar, Rabu.
Baca juga: BKKBN Kalbar lakukan koordinasi dalam upaya tingkatkan capaian pelayanan KB
Baca juga: Ada dua kasus stunting di Kecamatan Pontianak Kota
Baca juga: Pemkab Sintang raih peringkat pertama penanganan stunting se-Kalbar
Ia mengatakan, dengan diadakannya berbagai perlombaan ini, tentunya kami berharap perilaku hidup sehat yang dilaksanakan oleh masyarakat maupun tumbuh kembang anak.
”Adapun kegiatan perlombaan yang kami adakan yaitu lomba parodi stunting, memasak menu seimbang dengan bahan lokal yang ada di Kecamatan Batu Ampar, lomba stand makanan lokal, lomba karaoke, lomba senam kesegaran jasmani dan lainnya,” ujarnya.
Diakatkannya, dalam upaya percepatan penurunan stunting sesuai perpres 72 tahun 2021, Kecamatan Batu Ampar tidak mau kalah dalam melakukan inovasi dan kegiatan konvergensi penurunan stunting. Kegiatan ini bertujuan agar masyarakat lebih care dalam pengasuhan anak, menjadikan anak sehat dan cerdas serta terhindar dari stunting.
Kegiatan yang dipusatkan di pendopo Kantor Camat Batu Ampar selama dua hari itu dibuka oleh Ketua TP PKK Kecamatan Batu Ampar. Panitia juga mengundang Manager Data dan Monitoring Evaluasi dari tim satgas stunting Kalbar, Indah Budiastutik, sebagai dewan juri dalam lomba parodi stunting, dan juri ke 2 dari NGO Blue Green, Purwo serta juri ke 3 seorang dokter Esi dari Puskesmas Batu Ampar.
Baca juga: Semakin banyak OPD terlibat penurunan stunting akan semakin baik
Baca juga: Peran pemerintahan desa sangat penting dalam penurunan stunting
Sementara itu, Indah Budiastuti mengatakan kegiatan ini sangat penting sebagai ajang sosialisasi dan edukasi kepada khalayak.kegiatan itu juga untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam program percepatan penurunan stunting di wilayah Padang Tikar dengan menyaksikan parodi tersebut.
Menurutnya, masyarakat akan lebih mudah menyerap informasi karena menggunakan bahasa lokal dan kental dengan karakter warga di sini. Ada beberapa tema yang diangkat dalam lomba parodi diantaranya tentang 1000 HPK, KB, Posyandu, dan masih banyak lagi tema yang diangkat dalam penampilan tim parodi dari 15 TP PKK Desa yang ada di Batu Ampar.
“Kami berharap pengetahuan masyarakat lebih baik lagi terhadap dampak stunting dengan perilaku hidup sehat. Sehingga mampu menciptakan kesehatan masyarakat termasuk di dalamnya Balita sehat, baik itu dari segi gizi maupun tumbuh kembangnya,” ungkap Indah.
Hingga saat ini kasus stunting di wilayah Puskesmas Padang Tikar pada 3 tahun terakhir yaitu tahun 2019 sebesar 13,6 persen, di 2020 sebesar 18,5 persen dan di 2021sebesar 9,4 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
“Melalui lomba memasak, masyarakat disini kami harapkan dapat terbuka pikirannya bagaimana bias menyajikan dengan bahan-bahan yang ada disekitarnya, namun makan itu tetap memenuhi gizi anak. Dan kegiatan ini sebagai upaya meningkatkan pengetahuan tentang stunting, dampak dan upaya yang harus dilakukan serta bagaimana kesadaran masyarakat tantang pentingnya berperilaku hidup sehat,” kata Nova Ketua TP PKK Batu Ampar, Rabu.
Baca juga: BKKBN Kalbar lakukan koordinasi dalam upaya tingkatkan capaian pelayanan KB
Baca juga: Ada dua kasus stunting di Kecamatan Pontianak Kota
Baca juga: Pemkab Sintang raih peringkat pertama penanganan stunting se-Kalbar
Ia mengatakan, dengan diadakannya berbagai perlombaan ini, tentunya kami berharap perilaku hidup sehat yang dilaksanakan oleh masyarakat maupun tumbuh kembang anak.
”Adapun kegiatan perlombaan yang kami adakan yaitu lomba parodi stunting, memasak menu seimbang dengan bahan lokal yang ada di Kecamatan Batu Ampar, lomba stand makanan lokal, lomba karaoke, lomba senam kesegaran jasmani dan lainnya,” ujarnya.
Diakatkannya, dalam upaya percepatan penurunan stunting sesuai perpres 72 tahun 2021, Kecamatan Batu Ampar tidak mau kalah dalam melakukan inovasi dan kegiatan konvergensi penurunan stunting. Kegiatan ini bertujuan agar masyarakat lebih care dalam pengasuhan anak, menjadikan anak sehat dan cerdas serta terhindar dari stunting.
Kegiatan yang dipusatkan di pendopo Kantor Camat Batu Ampar selama dua hari itu dibuka oleh Ketua TP PKK Kecamatan Batu Ampar. Panitia juga mengundang Manager Data dan Monitoring Evaluasi dari tim satgas stunting Kalbar, Indah Budiastutik, sebagai dewan juri dalam lomba parodi stunting, dan juri ke 2 dari NGO Blue Green, Purwo serta juri ke 3 seorang dokter Esi dari Puskesmas Batu Ampar.
Baca juga: Semakin banyak OPD terlibat penurunan stunting akan semakin baik
Baca juga: Peran pemerintahan desa sangat penting dalam penurunan stunting
Sementara itu, Indah Budiastuti mengatakan kegiatan ini sangat penting sebagai ajang sosialisasi dan edukasi kepada khalayak.kegiatan itu juga untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam program percepatan penurunan stunting di wilayah Padang Tikar dengan menyaksikan parodi tersebut.
Menurutnya, masyarakat akan lebih mudah menyerap informasi karena menggunakan bahasa lokal dan kental dengan karakter warga di sini. Ada beberapa tema yang diangkat dalam lomba parodi diantaranya tentang 1000 HPK, KB, Posyandu, dan masih banyak lagi tema yang diangkat dalam penampilan tim parodi dari 15 TP PKK Desa yang ada di Batu Ampar.
“Kami berharap pengetahuan masyarakat lebih baik lagi terhadap dampak stunting dengan perilaku hidup sehat. Sehingga mampu menciptakan kesehatan masyarakat termasuk di dalamnya Balita sehat, baik itu dari segi gizi maupun tumbuh kembangnya,” ungkap Indah.
Hingga saat ini kasus stunting di wilayah Puskesmas Padang Tikar pada 3 tahun terakhir yaitu tahun 2019 sebesar 13,6 persen, di 2020 sebesar 18,5 persen dan di 2021sebesar 9,4 persen.
Pemprov Banten ingin angka stunting turun hingga nol persen
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022