Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, saat ini gencar melakukan sosialisasi pemanfaatan platform merdeka mengajar kepada guru dan kepala sekolah untuk menunjang penerapan kurikulum merdeka di daerah tersebut.
"Yang menjadi persoalan guru di daerah pedalaman tidak bisa mengakses internet karena tidak ada jaringan internet dan listrik," kata Kepala Disdikbud Kapuas Hulu Petrus Kusnadi, kepada ANTARA di Putussibau Kapuas Hulu, Jumat.
Disampaikan Petrus, penerapan teknologi digital seperti itu belum bisa diterapkan secara merata di wilayah Kapuas Hulu apabila tidak didukung infrastruktur listrik dan jaringan internet yang memadai.
Diketahui, platform merdeka mengajar adalah platform teknologi yang disediakan untuk menjadi teman penggerak bagi guru dan kepala sekolah dalam mengajar, belajar dan berkarya.
Disampaikan Petrus, platform digital itu sebenarnya membantu para guru meningkatkan pemahaman tentang konsep dan substansi kurikulum merdeka.
Selain itu, menambah keterampilan guru dalam memperbaiki kualitas pembelajaran karena menyediakan ruang virtual pelatihan mandiri, mulai dari mempelajari modul sampai mendapatkan sertifikat digital.
Dikatakan dia, pembangunan jaringan internet dan listrik perlu menjadi perhatian serius dalam menunjang peningkatan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia, sebab perkembangan teknologi tidak bisa dihindari untuk diterapkan diberbagai lini kehidupan, termasuk dunia pendidikan.
Meskipun demikian, Petrus mengaku terus berupaya agar para guru di wilayah Kapuas Hulu tidak ketinggalan dalam memanfaatkan teknologi digital dalam proses pembelajaran di sekolah.
"Kami terus berupaya melalui bimbingan teknis maupun sosialisasi baik itu untuk guru, kepala sekolah maupun bagi operator dan tenaga teknis di masing-masing satuan pendidikan," jelas Petrus.
Dia mengimbau agar para guru dan kepala sekolah tidak alergi dengan teknologi, melainkan terus-menerus belajar menggunakan teknologi untuk memperbaiki kualitas pembelajaran.
"Guru juga mesti aktif mendampingi para murid dalam pemanfaatan teknologi untuk menghindari penyalahgunaan yang dapat membahayakan hidup dan masa depan generasi muda," pesan Petrus.
Diketahui, Kabupaten Kapuas Hulu berbatasan langsung dengan Negara Malaysia, memiliki wilayah dengan luas kurang lebih 31.162,87 km² atau mencakup 20.33 persen dari luas wilayah Provinsi Kalimantan Barat dan sekaligus merupakan kabupaten terluas kedua setelah Kabupaten Ketapang, yang secara administratif memiliki 23 kecamatan dengan empat kelurahan, 278 desa dan 703 dusun.
Baca juga: Kapuas Hulu cegah dini penyakit cacar monyet hingga ke desa
Baca juga: Pemerintah wujudkan pangan murah untuk masyarakat di Kapuas Hulu
Baca juga: 6.261 warga di Kapuas Hulu terdampak banjir
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Yang menjadi persoalan guru di daerah pedalaman tidak bisa mengakses internet karena tidak ada jaringan internet dan listrik," kata Kepala Disdikbud Kapuas Hulu Petrus Kusnadi, kepada ANTARA di Putussibau Kapuas Hulu, Jumat.
Disampaikan Petrus, penerapan teknologi digital seperti itu belum bisa diterapkan secara merata di wilayah Kapuas Hulu apabila tidak didukung infrastruktur listrik dan jaringan internet yang memadai.
Diketahui, platform merdeka mengajar adalah platform teknologi yang disediakan untuk menjadi teman penggerak bagi guru dan kepala sekolah dalam mengajar, belajar dan berkarya.
Disampaikan Petrus, platform digital itu sebenarnya membantu para guru meningkatkan pemahaman tentang konsep dan substansi kurikulum merdeka.
Selain itu, menambah keterampilan guru dalam memperbaiki kualitas pembelajaran karena menyediakan ruang virtual pelatihan mandiri, mulai dari mempelajari modul sampai mendapatkan sertifikat digital.
Dikatakan dia, pembangunan jaringan internet dan listrik perlu menjadi perhatian serius dalam menunjang peningkatan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia, sebab perkembangan teknologi tidak bisa dihindari untuk diterapkan diberbagai lini kehidupan, termasuk dunia pendidikan.
Meskipun demikian, Petrus mengaku terus berupaya agar para guru di wilayah Kapuas Hulu tidak ketinggalan dalam memanfaatkan teknologi digital dalam proses pembelajaran di sekolah.
"Kami terus berupaya melalui bimbingan teknis maupun sosialisasi baik itu untuk guru, kepala sekolah maupun bagi operator dan tenaga teknis di masing-masing satuan pendidikan," jelas Petrus.
Dia mengimbau agar para guru dan kepala sekolah tidak alergi dengan teknologi, melainkan terus-menerus belajar menggunakan teknologi untuk memperbaiki kualitas pembelajaran.
"Guru juga mesti aktif mendampingi para murid dalam pemanfaatan teknologi untuk menghindari penyalahgunaan yang dapat membahayakan hidup dan masa depan generasi muda," pesan Petrus.
Diketahui, Kabupaten Kapuas Hulu berbatasan langsung dengan Negara Malaysia, memiliki wilayah dengan luas kurang lebih 31.162,87 km² atau mencakup 20.33 persen dari luas wilayah Provinsi Kalimantan Barat dan sekaligus merupakan kabupaten terluas kedua setelah Kabupaten Ketapang, yang secara administratif memiliki 23 kecamatan dengan empat kelurahan, 278 desa dan 703 dusun.
Baca juga: Kapuas Hulu cegah dini penyakit cacar monyet hingga ke desa
Baca juga: Pemerintah wujudkan pangan murah untuk masyarakat di Kapuas Hulu
Baca juga: 6.261 warga di Kapuas Hulu terdampak banjir
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022