Pemerintah Kota Pontianak, Kalimantan Barat, saat ini tidak hanya fokus pada pengentasan kawasan kumuh saja, tetapi juga menjaga agar tidak muncul kawasan kumuh baru di kota itu.

"Saat ini luasan kawasan kumuh di wilayah kita tinggal tersisa 3,9 hektare, dengan kategori sedang, dan semoga kawasan kumuh itu terus semakin berkurang dengan adanya program-program yang digelontorkan Kementerian PUPR bersinergi dengan Pemkot ini," kata Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Senin.

Dia menjelaskan, setelah penataan kawasan Parit Nanas, selanjutnya pihaknya menyasar kawasan di Gang Semut untuk dilakukan penataan agar tidak kumuh.

Baca juga: Pontianak fokus lakukan pembenahan lingkungan agar selalu bersih
Baca juga: Kotaku Singkawang percepat pengentasan lingkungan kumuh

Dia menilai, penataan kawasan kumuh tidak semata pada hasil yang dirasakan oleh masyarakat tetapi lebih dari itu, yakni bagaimana meningkatkan kesadaran masyarakat ikut memelihara dan menjaga sarana yang telah dibangun. Sebagai contoh kolaborasi penanganan kawasan kumuh yang sudah terlihat adalah kawasan Teras Parit Nanas.

Kawasan itu menjadi daerah yang tertata baik dan berkembang sebagai destinasi wisata air yang baru. Oleh sebab itu, Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU) di sana harus dijaga dan dipelihara bersama agar dapat memperpanjang usia pakai, menekan biaya perbaikan dan dapat mempertahankan fungsi infrastruktur tersebut, katanya.

"Untuk menghapus sebuah kawasan kumuh, hal yang harus diperhatikan adalah meningkatkan kualitas infrastrukturnya, mulai dari peningkatan kualitas jalan, drainase, ketersediaan sambungan air bersih, pengolahan sampah, termasuk rumah tinggal yang tidak layak huni dibedah agar menjadi layak huni," katanya.

Baca juga: Kelurahan Bumi Emas upayakan kawasan bebas kumuh di Bengkayang
Baca juga: Wali Kota Pontianak harap program penataan kawasan kumuh berkelanjutan

Kemudian, toilet dan sanitasi yang layak serta akses bagi pemadam kebakaran juga harus tersedia, dan tidak kalah pentingnya adalah penghijauan sebab kawasan yang hijau dan teduh oleh pohon akan membuat suasana lebih segar dan tidak kumuh.

"Upayakan tidak ada ruang terbuka yang tidak ditanami pohon, baik yang ditanami langsung di tanah maupun di pot," ujarnya.

Dia menambahkan, kawasan kumuh yang tersisa 3,9 hektare masih menjadi pekerjaan rumah yang harus dituntaskan. Pihaknya menargetkan tahun 2023-2024 pengentasan kawasan kumuh tersebut bisa diselesaikan. "Kalau pun masih ada, hanya tersisa bagian-bagian kecil saja," kata Wali Kota Edi.

Baca juga: Pemkot Pontianak canangkan program "bedah toilet" bagi masyarakat kurang mampu
Baca juga: Kota Singkawang ubah kawasan kumuh jadi objek wisata tepian sungai
Baca juga: Pontianak ubah kawasan kumuh menjadi daerah wisata baru

Pewarta: Andilala

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022