Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi Kalimantan Barat pada momen Hari Tani Nasional 2022 menggelorakan semangat untuk bertani kepada berbagai pihak di daerah itu sehingga dapat terus hadir dan menjaga kedaulatan pangan.

"Pada Hari Tani Nasional 2022 ini saya ingin menyampaikan sebuah ajakan kepada para petani, khususnya petani di Kalbar ayo bertani. Mari tingkatkan semangat bertani dengan menjadi petani yang tangguh, modern dan mandiri," ujarnya di Pontianak, Kalbar, Sabtu.

Ia menjelaskan untuk menjadi petani yang tangguh, modern dan mandiri menurutnya perlu meninggalkan cara-cara lama dan saatnya gunakan cara-cara baru yang moderen untuk meningkatkan hasil yang akhirnya akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan.

"Khusus untuk generasi muda jangan malu menjadi petani. Pertanian merupakan tulang punggung perekonomian kita. Generasi muda bisa bertani dengan memanfaatkan teknologi dan digitalisasi dalam produksi dan pemasaran produk pertanian hingga ke mancanegara," ucap dia,

Terkait kesejahteraan petani, indikator untuk mengukur kesejahteraan petani saat ini adalah Nilai Tukar Petani (NTP). NTP merupakan indeks perbandingan harga yang diterima petani dan indeks harga yang dibayar petani.

Indeks harga yang diterima, ujar dia, tentunya berupa harga penjualan dari hasil pertaniannya. Sedangkan harga yang bayar petani adalah semua harga yang dibayarnya seperti biaya produksi pertanian, biaya pendidikan, biaya transportasi, biaya komunikasi, biaya kebutuhan pokok, biaya rekreasi dan lainnya.

"Jika indeks harga yang diterima petani lebih besar dari indeks biaya yang dikeluarkan, maka petani sejahtera. Dari keterangan di atas, maka terlihat bahwa untuk mensejahterakan petani tidak bisa menjadi tanggung jawab dinas TPH saja tapi melalui lintas dinas yang terkoordinir dan  singkronisasi program kegiatan," ucap dia.

Saat ini menurutnya Dinas TPH Kalbar berfokus pada peningkatan hasil produksi petani agar dengan meningkatnya produksi petani akan meningkat pula indeks harga yang diterima petani. Peningkatan produksi dapat dilakukan dengan cara dengan meningkatkan produktivitas per hektar dan perluasan area tanam.

"Meningkatkan produktivitas dicapai dengan upaya penggunaan benih bermutu dan bersertifikat, penggunaan pupuk berimbang, pengendalian hama dan penyakit, Peningkatan Indeks Pertanaman (IP), mengurangi tingkat kehilangan hasil saat panen, perluasan area tanam bisa dicapai melalui pembukaan lahan baru yang produktif dan perluasan area persawahan yang memiliki irigasi teknis. Dalam peningkatan pendapatan petani, pola kemitraan perlu pula dibangun untuk memperkuat petani dalam permodalan, peningkatan nilai tambah dan pemasaran," kata dia.

Sementara itu, data terbaru dari BPS Kalbar, NTP Gabungan di Kalbar pada Agustus 2022 sebesar 133,71 poin, naik sebesar 4,43 persen dibanding NTP Juli 2022.

Sedangkan untuk produksi padi di Kalbar sebagai pangan utama berdasarkan data Dinas TPH Kalbar realisasi produksinya sampai dengan bulan Juli sudah mencapai 87,76 persen dari total target produksi tahun 2022 yaitu 1.077.492 ton GKG. Produktivitas padi di Kalbar masih sekitar 3,04 ton per hektare.

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022