Sebanyak 5.000 warga di Kecamatan Serawai wilayah Sintang Kalimantan Barat terdampak banjir, bahkan 2.000 permukiman penduduk dan fasilitas umum di daerah tersebut terendam banjir. 

"Kami sudah menyiapkan lima titik posko pengungsian, tetapi korban banjir masih memilih untuk bertahan di rumahnya masing-masing, bahkan ada yang di atas atap menjaga barang-barang di rumah yang terendam banjir," kata Kepala Seksi Linmas Kecamatan Serawai Kornelius Ngawan, di hubungi ANTARA, saat berada di lokasi banjir Serawai Sintang, Selasa. 

Disampaikan Kornelius, selain posko pengungsian, tim Kecamatan Serawai juga menyediakan pelayanan kesehatan gratis untuk korban banjir. 

"Petugas puskesmas dan tim gabungan turun langsung ke masyarakat korban banjir memberikan pelayanan kesehatan," kata dia. 

Banjir yang terjadi di Kecamatan Serawai dan Ambalu terjadi sejak 2 Oktober 2022 hingga saat ini ketinggian air berkisar satu hingga dua meter. 

"Banjir terjadi karena curah hujan yang cukup tinggi, kami khawatir banjir semakin tinggi dan meluas jika kembali turun hujan, " ucapnya. 

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sintang Saragih mengatakan pihaknya telah mengirimkan tim ke lokasi banjir untuk membantu korban banjir di beberapa titik terutama di Serawai. 

"Tim sore ini berangkat menuju lokasi banjir dan rencananya besok pagi saya bersama Pak Wakil Bupati Sintang juga akan langsung ke lokasi banjir," katanya. 

Dia mengimbau agar masyarakat tetap selalu waspada dan mengutamakan keselamatan. 

"Tim di kecamatan sudah menyiapkan posko pengungsian, kami minta warga mengungsi mengutamakan keselamatan dan harapan kita banjir segera surut," kata Saragih. 

Serawai

Pewarta: Teofilusianto Timotius

Editor : Evi Ratnawati


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022