Bupati Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat, Muda Mahendrawan mengatakan, pondok pesantren harus menjadi garda terdepan dalam menjaga keberagaman mengingat peran ponpes dalam pembentukan daerah itu sangat besar dampaknya.
"Di sinilah peran ponpes sebagai benteng yang kokoh sangat besar untuk menjaga Kubu Raya yang menjadi magnet perekat keberagaman. Apalagi, ponpes yang bernaung dalam Organisasi Nahdlatul Ulama (NU), sudah terbukti menjadi pilar terdepan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," kata bupati itu di Sungai Raya, Minggu.
Menurutnya, sejak dulu di manapun berada, Muda Mahendrawan selalu membanggakan daerah ini, yang mana daerah yang dipimpinnya saat ini merupakan Kabupaten yang memiliki Pondok Pesantren paling banyak di Pulau Kalimantan dengan jumlah 88 Pondok Pesantren yang terdaftar di Kementerian Agama.
"Kenapa saya bangga, karena keberadaan pondok pesantren di Kubu Raya membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang menjadi kebanggaan atas aset yang kita miliki, seperti tambang tapi yang diperlukan aset yang ada di lembaga pendidikan dan termasuk lembaga keagamaan," tuturnya.
Terkait hal itu, kata Muda, pihaknya akan mendukung menjadikan pondok pesantren sebagai kebutuhan untuk menggiring generasi umat ini menjadi generasi yang berkarakter dan punya imajinasi yang bisa menggiring impiannya.
Bupati menilai, meski pondok pesantren di Kubu Raya ini berada di ujung kampung, tapi memiliki semangat yang luar biasa untuk membangun generasi umat yang berkarakter unggul, karena semuanya ini merupakan pemimpin yang harus memikirkan masa depan.
"Karena Pemkab Kubu Raya terus berupaya agar kedepannya pemberdayaan di sektor pertanian, perikanan, perkebunan dan peternakan ini bisa menjadi kekuatan ekonomi yang bisa membuat kemandirian pondok-pesantren dan juga memiliki efek kemandirian bagi umat dan masyarakat di kampung-kampung," katanya.
Dia menambahkan, keberadaan Pondok Pesantren di Kubu Raya saat ini, tentu membawa kontribusi besar bagi daerah dan republik ini.
"Saya selaku bupati mengajak karena kita hari ini bicara tentang tanggung jawab. Jika kita gagal mewujudkan kehidupan generasi umat yang layak, maka kita gagal sebagai pemimpin hari ini," kata Muda.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Di sinilah peran ponpes sebagai benteng yang kokoh sangat besar untuk menjaga Kubu Raya yang menjadi magnet perekat keberagaman. Apalagi, ponpes yang bernaung dalam Organisasi Nahdlatul Ulama (NU), sudah terbukti menjadi pilar terdepan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," kata bupati itu di Sungai Raya, Minggu.
Menurutnya, sejak dulu di manapun berada, Muda Mahendrawan selalu membanggakan daerah ini, yang mana daerah yang dipimpinnya saat ini merupakan Kabupaten yang memiliki Pondok Pesantren paling banyak di Pulau Kalimantan dengan jumlah 88 Pondok Pesantren yang terdaftar di Kementerian Agama.
"Kenapa saya bangga, karena keberadaan pondok pesantren di Kubu Raya membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang menjadi kebanggaan atas aset yang kita miliki, seperti tambang tapi yang diperlukan aset yang ada di lembaga pendidikan dan termasuk lembaga keagamaan," tuturnya.
Terkait hal itu, kata Muda, pihaknya akan mendukung menjadikan pondok pesantren sebagai kebutuhan untuk menggiring generasi umat ini menjadi generasi yang berkarakter dan punya imajinasi yang bisa menggiring impiannya.
Bupati menilai, meski pondok pesantren di Kubu Raya ini berada di ujung kampung, tapi memiliki semangat yang luar biasa untuk membangun generasi umat yang berkarakter unggul, karena semuanya ini merupakan pemimpin yang harus memikirkan masa depan.
"Karena Pemkab Kubu Raya terus berupaya agar kedepannya pemberdayaan di sektor pertanian, perikanan, perkebunan dan peternakan ini bisa menjadi kekuatan ekonomi yang bisa membuat kemandirian pondok-pesantren dan juga memiliki efek kemandirian bagi umat dan masyarakat di kampung-kampung," katanya.
Dia menambahkan, keberadaan Pondok Pesantren di Kubu Raya saat ini, tentu membawa kontribusi besar bagi daerah dan republik ini.
"Saya selaku bupati mengajak karena kita hari ini bicara tentang tanggung jawab. Jika kita gagal mewujudkan kehidupan generasi umat yang layak, maka kita gagal sebagai pemimpin hari ini," kata Muda.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022