Tim Penggerak PKK Bengkayang, Kalimantan Barat berkolaborasi dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Bengkayang untuk memperkuat kapasitas kader melalui pembinaan dan pelatihan agar bisa berpartisipasi dalam mengatasi stunting di daerah itu.

"Peran para kader sangat penting di tengah masyarakat. Agar peran penting tersebut maksimal, pembinaan dan pelatihan dihadirkan agar dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman dalam ikut serta menurunkan angka stunting," ujar Ketua TP PKK Kabupaten Bengkayang Anita Darwis di Bengkayang, Sabtu.

Ia menjelaskan peningkatan kapasitas kader sejalan dengan dua program prioritas PKK Kabupaten Bengkayang, yakni persoalan penurunan angka stunting dan keterlibatan dalam membantu pemerintah menangani COVID- 19.

“Dua program itu menjadi prioritas kita. Harapan kami apa yang menjadi kebijakan pemerintah harus kita patuhi karena kita bagian penting dalam pembangunan,” kata dia.

Ia berharap, seluruh kader PKK se-Kabupaten Bengkayang mampu bergerak dan berinisiatif membantu pemerintah, terutama untuk berbagi dalam meningkatkan kualitas dan taraf hidup keluarga-keluarga.

Pihaknya juga mendorong agar semua kader PKK di Kabupaten Bengkayang bisa meningkatkan produktivitas dan inovasi perempuan. Hal tersebut penting digalakkan mengingat perempuan merupakan penggerak ekonomi keluarga.

"Anggota TP PKK mesti harus bisa memotivasi diri dalam hal produktivitas dan inovasi agar bisa membantu perekonomian keluarga. Memotivasi diri itu penting, itu langkah awal untuk maju. Kreativitas bisa dilahirkan lewat banyak hal seperti kerajinan tangan, pengelolaan makanan dan lain-lain. Hal tersebut tentu akan memberikan dampak baik bagi ekonomi keluarga," ucap dia.

Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis berharap, kehadiran PKK memberikan sumbangsih bagi kemajuan dan perkembangan Bengkayang, terutama dalam peningkatan kapasitas dan kualitas perempuan.

"Kami harap kader PKK di 17 kecamatan di Bengkayang bisa menjadi penggerak program-program pemerintah dan membantu memberikan edukasi serta sosialisasi kepada masyarakat. Kader PPK untuk bisa ikut dalam memberikan edukasi terkait stunting pada masyarakat karena hal ini menjadi program serius pemerintah dalam penanganan percepatan penurunan angka stunting Bengkayang," kata dia.

Sebelumnya, ia menyebutkan kasus stunting di daerah itu mencapai 26,8 persen dan ditargetkan pada 2023 turun menjadi 18 persen, sedangkan pada 2024 minimal menjadi 15 persen.

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022