Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kalimantan Barat Mohammad Bari mengatakan bahwa pihaknya berhasil mencatat capaian positif dengan merealisasikan anggaran sebesar Rp6,08 triliun pada tahun 2022.

"Jadi target kami dengan pendapatan sebesar Rp5,65 triliun, realisasinya mencapai Rp6,09 triliun atau sebesar 107,80 persen. Ini suatu pencapaian yang sangat luar biasa," kata Mohammad Bari di Pontianak, Kamis.

Bari menjelaskan bahwa komponen pendapatan yang disumbang dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar merupakan PAD yang realisasinya mencapai 111,48 persen, atau sebesar Rp3,21 triliun dari target Rp2,88 triliun.

Baca juga: Realisasi anggaran kesehatan 2022 Rp176,7 triliun

"Dibandingkan tahun lalu kami dapat meningatkan PAD sebesar Rp700 miliar. Komponen PAD terbagi lagi menjadi pajak daerah dengan realisasi 110,12 persen, atau sebesar Rp2,67 triliun dari target Rp2,42 triliun," katanya.

Selain itu, ia mengatakan, sektor-sektor penyumbang pajak daerah sehingga dapat mencapai realisasi target yang lebih, pertama ada Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), dengan capaian Rp732 miliar dari target Rp672 miliar.

Kedua, ada Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB), dari target Rp661 miliar, realisasinya berhasil mencapai Rp801 miliar, kemudian Pajak Air Permukaan (PAP), dari target Rp16 miliar, berhasil tercapai Rp20 miliar dan pajak rokok dari target Rp380 miliar, berhasil mencapai realisasi Rp426 miliar.

"Kemudian selain pajak daerah, ada retribusi daerah, kami juga over target 153,78 persen, dari target Rp9,31 miliar, realisasi berhasil mencapai Rp14,32 miliar. Ini capaian yang memuaskan pada tahun 2022," ujarnya.

Baca juga: Anggaran jalan Embaloh Hilir Kapuas Hulu terbentur aturan Menkeu

Menurut Bari, capaian pendapatan daerah pada 2022 yang sangat baik tersebut merupakan komitmen yang luar biasa dari Gubernur Kalbar yang selalu mendorong Bapenda untuk selalu melakukan kinerja lebih baik dan mengoptimalisasi realisasi pendapatan daerah di Kalbar.

"Ini merupakan suatu komitmen yang baik dari Gubernur Kalbar dalam upaya meningkatkan realisasi pendapatan di tahun 2022. Kami optimis pada 2023 akan lebih baik lagi dan terus berupaya untuk menggali potensi yang ada, baik pajak daerah dan lainnya termasuk dana transfer, kami selalu berkomunikasi pada kementerian," tuturnya.

Sementara itu, Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengatakan ekonomi Kalbar tidak akan terpengaruh oleh resesi walaupun tumbuhnya lamban dan dirinya optimis di tahun 2023 ekonomi Kalbar akan jauh lebih baik lagi.

"Kalau Kalbar saya rasa tidak terpengaruh resesi, karena di daerah kita yang dibutuhkan ekspor hanya bauksit, pasarnya sangat terbuka, dan sektor pertanian dan perkebunan beberapa ekspor juga bagus, termasuk CPO. Jadi, perkiraan saya ekonomi Kalbar di 2023 justru semakin bagus, karena kita lebih spesifik," katanya.

Baca juga: Menteri Keuangan pastikan provinsi baru di Papua dapat APBN di 2023

Pewarta: Rendra Oxtora dan Sucia Lucinda

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023