Kepala Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat (Kalbar), Herculanus Richardo Lassa, menargetkan 1.000 pasang patok untuk 250 bidang tanah dalam pelaksanaan Program Gerakan Memasang Patok Batas (Gemapatas).
"Untuk wilayah Kabupaten Bengkayang kegiatan Gemapatas dipusatkan di Desa Monterado, Kecamatan Monterado. Gemapatas dilaksanakan serentak se-Indonesia," ujarnya saat dihubungi di Bengkayang, Senin.
Ia menjelaskan Program Gemapatas menjadi momentum untuk mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mulai peka dalam memasang maupun menjaga patok tanah masing-masing.
"Hal itu karena sudah seharusnya salah satu kewajiban pemilik tanah pasang dan jaga tanda batas tanah mu, pasang batok, anti cekcok, dan anti caplok," jelas dia.
Sementara itu Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan pihak ATR/BPN RI dalam rangka pemasangan tanda batas secara bersama-sama serentak se-Indonesia.
"Masyarakat mempunyai hak dan kewajiban untuk memasang tanda batas atas bidang tanah yang dikuasai, baik pemukiman maupun perkebunan. Oleh karena itu diharapkan Program Gemapatas ini dapat memicu dan memacu kesadaran masyarakat akan pentingnya tanda batas tanah," jelas dia.
Darwis juga menyebut dengan adanya program tersebut diharapkan tidak ada lagi kasus pencaplokan, serta tidak ada lagi sengketa batas tanah. Begitu pula untuk permasalahan-permasalahan lainnya.
Menurutnya, pemasangan patok tanda batas tanah juga merupakan kewajiban masyarakat sebelum mendaftarkan tanahnya agar saat petugas pengukuran akan mengukur batas tanah mereka dapat lebih mudah dan cepat.
"Selain itu dengan program ini kita harapkan dapat menjadi ajang untuk pengamanan aset dan menjamin kepastian batas bidang tanah," ucap dia.
Baca juga: Program PTSL 2022 di Bengkayang ditargetkan sebanyak 3.366 bidang tanah
Baca juga: BPN Bengkayang sebut Pengadaan lahan PLBN Jagoi Babang selesai
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Untuk wilayah Kabupaten Bengkayang kegiatan Gemapatas dipusatkan di Desa Monterado, Kecamatan Monterado. Gemapatas dilaksanakan serentak se-Indonesia," ujarnya saat dihubungi di Bengkayang, Senin.
Ia menjelaskan Program Gemapatas menjadi momentum untuk mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mulai peka dalam memasang maupun menjaga patok tanah masing-masing.
"Hal itu karena sudah seharusnya salah satu kewajiban pemilik tanah pasang dan jaga tanda batas tanah mu, pasang batok, anti cekcok, dan anti caplok," jelas dia.
Sementara itu Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan pihak ATR/BPN RI dalam rangka pemasangan tanda batas secara bersama-sama serentak se-Indonesia.
"Masyarakat mempunyai hak dan kewajiban untuk memasang tanda batas atas bidang tanah yang dikuasai, baik pemukiman maupun perkebunan. Oleh karena itu diharapkan Program Gemapatas ini dapat memicu dan memacu kesadaran masyarakat akan pentingnya tanda batas tanah," jelas dia.
Darwis juga menyebut dengan adanya program tersebut diharapkan tidak ada lagi kasus pencaplokan, serta tidak ada lagi sengketa batas tanah. Begitu pula untuk permasalahan-permasalahan lainnya.
Menurutnya, pemasangan patok tanda batas tanah juga merupakan kewajiban masyarakat sebelum mendaftarkan tanahnya agar saat petugas pengukuran akan mengukur batas tanah mereka dapat lebih mudah dan cepat.
"Selain itu dengan program ini kita harapkan dapat menjadi ajang untuk pengamanan aset dan menjamin kepastian batas bidang tanah," ucap dia.
Baca juga: Program PTSL 2022 di Bengkayang ditargetkan sebanyak 3.366 bidang tanah
Baca juga: BPN Bengkayang sebut Pengadaan lahan PLBN Jagoi Babang selesai
Editor : Admin Antarakalbar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023