Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan Barat menangani jembatan gantung yang putus di Sungai Mendalam Desa Ariung Mendalam di wilayah setempat.
"Saat ini kami lakukan survei untuk menentukan jenis penanganan ke depannya serta kami mengamankan aset bahan jembatan yang masih bisa digunakan," kata Sekretaris Dinas PUPR Kapuas Hulu Muhammad Kharbi kepada ANTARA, di Putussibau Kapuas Hulu, Rabu.
Disampaikan Kharbi, untuk saat ini belum bisa ditentukan jenis penanganan ke depannya, tahap awal dilakukan survei dulu.
"Setelah nanti dirumuskan oleh tim survei baru kita bisa tentukan seperti apa jenis penanganannya," ucap dia.
Diketahui jembatan gantung yang terbentang di Sungai Mendalam Desa Ariung Mendalam Kecamatan Putussibau Utara tersebut putus Selasa (11/3) pagi, sekitar pukul 07.10 WIB, diduga putus karena usia jembatan tersebut sudah cukup lama.
Akibat putusnya jembatan tersebut membuat aktivitas masyarakat terhambat dalam penyeberangan, karena jembatan tersebut satu-satunya akses darat menyeberangi sungai, bahkan anak sekolah beserta guru harus menggunakan perahu.
Salah satu guru SDN 14 Semangkuk Desa Ariung Mendalam Safe'ei mengharapkan agar dinas terkait segera melakukan perbaikan atau ada alternatif untuk penyeberangan.
"Kami guru bersama anak sekolah terpaksa menggunakan perahu warga untuk menyeberangi sungai," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Saat ini kami lakukan survei untuk menentukan jenis penanganan ke depannya serta kami mengamankan aset bahan jembatan yang masih bisa digunakan," kata Sekretaris Dinas PUPR Kapuas Hulu Muhammad Kharbi kepada ANTARA, di Putussibau Kapuas Hulu, Rabu.
Disampaikan Kharbi, untuk saat ini belum bisa ditentukan jenis penanganan ke depannya, tahap awal dilakukan survei dulu.
"Setelah nanti dirumuskan oleh tim survei baru kita bisa tentukan seperti apa jenis penanganannya," ucap dia.
Diketahui jembatan gantung yang terbentang di Sungai Mendalam Desa Ariung Mendalam Kecamatan Putussibau Utara tersebut putus Selasa (11/3) pagi, sekitar pukul 07.10 WIB, diduga putus karena usia jembatan tersebut sudah cukup lama.
Akibat putusnya jembatan tersebut membuat aktivitas masyarakat terhambat dalam penyeberangan, karena jembatan tersebut satu-satunya akses darat menyeberangi sungai, bahkan anak sekolah beserta guru harus menggunakan perahu.
Salah satu guru SDN 14 Semangkuk Desa Ariung Mendalam Safe'ei mengharapkan agar dinas terkait segera melakukan perbaikan atau ada alternatif untuk penyeberangan.
"Kami guru bersama anak sekolah terpaksa menggunakan perahu warga untuk menyeberangi sungai," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023